Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

DTC: Kolaborasi Kunci Keberhasilan Smart City

15 Oktober 2022   09:23 Diperbarui: 15 Oktober 2022   09:32 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi Kolaborasi Penguatan Smart City (koleksi Pribadi)

Dalam kegiatan IndoSmartCity 2022 yang diadakan di Solo Technopark, tanggal 12 - 14 Okt 2022, kami berkesempatan kembali mendukung event besar APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia). 

APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha TIK Nasional) sendiri telah mendukung kegiatan ini sejak tahun 2019. Dan kali ini berkesempatan dilaksanakan di kota Solo, yang dalam beberapa tahun ini berkembang luar biasa. 

Dalam kesempatan kali ini, hadir Fanky Christian (ketua DPD APTIKNAS DKI Jakarta), Bobby H (Esensi Solusi Buana), Rama (Signify / PHILIPS Indonesia) dan Yano (Autodesk). Forum kali ini membahas Kolaborasi Untuk Penguatan Ekosistem Smart City. 

APEKSI sejak tahun lalu menyuarakan pentingnya kolaborasi, dan ini tentu sangat sejalan dengan apa yang disuarakan juga di APTIKNAS. Kolaborasi memang menjadi konsentrasi penting dalam pentahelix yang direncanakan banyak pihak. Dengan kolaborasi, maka tentu kita diminta membenahi banyak hal. 

Ketua APTIKNAS DKI JAKARTA menyampaikan berbagai kegiatan yang melibatkan banyak pihak, tidak hanya anggota APTIKNAS, tapi juga dari akademisi, media, pemerintah baik di dalam ataupun luar negeri. Dan meskipun pandemi, kami tidak berhenti, tetap bersemangat beraktifitas dalam bentuk webinar dan B2B meeting. 

Demikian juga hal senada disampaikan Bobby dari ESB. Produk yang dihasilkannya dalam bentuk sistem aplikasi resto dan foodcourt modern telah diterima di banyak pihak, swasta pada umumnya, serta sekarang mulai membantu banyak UMKM dan pemerintah daerah. 

Demikian juga dengan produk Signify, yang mungkin kita lebih kenal sebagai Philips. Lampu yang menjadi pengisi kehidupan kita, sekarang juga mengisi berbagai sarana smart city. 

Dan terakhir, Yano juga menyampaikan peran aplikasi seperti Autodesk, mungkin yang lebih kita kenal diantaranya adalah Autocad. Dan produk ini juga telah mendefinisikan diri membantu banyak di pekerjaan terkait smart city. 

Melihat semua diskusi diatas, Smart City memang bukan semata teknologi. Smart City memang diarahkan, diutamakan untuk membuat warganya semakin pintar, cerdas dan nyaman hidup dalam kota atau daerahnya. Smart City Indonesia (smartcityindo) mendefinisikan ini sebagai 6+3 , yaitu 6 layanan dasar + 3 water-waste-renergy. Ini juga kita bahas dalam berbagai kegiatan APTIKNAS dan EVENTCERDAS. 

6 Dasar layanan pemerintah telah didefinisikan dengan jelas dalam UU 23 / 2014, semua ini juga yang dipakai sebagai landasan dalam penyusunan program Tim ThinkTank Smart City Kemendagri, dimana APTIKNAS dan APEKSI juga ada di dalamnya. Ada 3 hal yang menjadi tambahan seiring dengan ekosistem smart city, diantaranya Water (Air), Waste (Sampah) dan Reenergy (Energi terbarukan). Yang diharapkan menjadi hal penting dalam pengembangan dan konsentrasi smart city di Indonesia pada umumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun