Bulan Juli sudah di depan mata. Tidak terasa 6 bulan sudah berlalu, dan banyak perusahaan yang semula kerepotan menghadapi pandemi, mulai berangsur pulih. Ada yang menarik dalam menjelas berakhirnya pandemi, diantaranya kami bahas dalam berbagai webinar EVENTCERDAS.Â
Semasa pandemi, banyak perusahaan memikirkan cara berhemat luar biasa. Termasuk dalam investasi Teknologi Informasi. Itu sebabnya mereka beralih ke cloud. Mereka beralih ke infrastruktur berbasis awan ini karena tidak repot harus mengurus berbagai hal terkait dengan data center ataupun ruang server mereka sendiri. Mungkin mau tidak mau harus tetap punya data center ataupun ruang server sendiri, tapi sebagian besar yang kritikal mulai mereka pindahkan ke tempat lain, yaitu colocation, hosting provider hingga cloud.Â
Maka Bisnis juga harus menyesuaikan banyak hal. Aplikasi mereka rubah menjadi sangat mungkin bisa dipasang di lokal server, hingga ke cloud server. Ini adalah salah satu cara perusahaan mendukung gerakan semakin hijau, atau istilah saya adalah Greener.Â
Ternyata, salah satu aspek juga untuk menjadi semakin hijau adalah menyerahkan sebagian fungsi ke perusahaan penyedia jasa manajemen, atau dikenal juga dengan Managed Services Provider.Â
Apa saja kerja dari Managed Service Provider ?
Pertama, mereka fokus ke beberapa fungsi tertentu. Misal. Pengelolaan jaringan, mulai dari jaringan Wifi hingga jaringan Internet, ini sangat banyak dijumpai di kota besar seperti Jakarta. Sebagian dari perusahaan tidak mau pusing, urusan jaringan, komputer dan internet diserahkan ke provider. Inilah Service Provider.Â
Bila fokus hanya menyediakan jasa koneksi internet, maka disebut dengan Internet Service Provider (ISP). Bila fokus mengelola jaringan komputer hingga Internet, bisa disebut sebagai Managed Service Provider (MSP).Â
Kedua, diukur by SLA (Service Level Agreement). Salah satu pembeda layanan MSP adalah cara dibayarnya. Perusahaan MSP umumnya dibayar secara bulanan, atau tahunan dengan kriteria berdasarkan pencapaian SLA (tingkat kesepakatan layanan).Â
Ketiga, ISP-MSP-MSSP. Selain ISP yang terkait internet, juga ada MSP yang bisa sangat luas. Tidak hanya soal jaringan, tapi juga aplikasi bahkan database pun dikelola oleh perusahaan MSP. Tapi ada lagi yang lain, yaitu MSSP yang sedang tren. Managed Security Service Provider. Ini juga menjadi tren tersendiri di perusahaan besar.Â
Mereka kerepotan mengurus semua terkait IT security, dan diserahkan ke perusahaan lain, inilah perusahaan MSSP.Â
Dengan adanya Service Provider, dan Managed Service Provider, maka perusahaan bisa konsentrasi ke urusan utama perusahaan (core business) dan menyerahkan dukungan teknis ke pihak lain. Selain itu, karena umumnya MSP menggunakan shared resources, mulai dari orang hingga system dan komputer, maka tentu tidak akan perlu banyak investasi terkait data center, komputer , ruang server ataupun aplikasi / database tertentu. Sehingga bumi menjadi semakin hemat. Tidak perlu banyak perangkat dipasang dimana-mana, bisa sentralisasi, ataupun cloud-based.Â