Sejak komputer ada dan diperkenalkan, salah satu aplikasi yang tidak pernah mati hingga saat ini adalah aplikasi perkantoran, atau kita kenal dengan aplikasi Office. Mulai dari Lotus123, WordStar, kemudian Microsoft Office yang melegenda, OpenOffice atau LibreOffice yang free, hingga aplikasi Office berbasis cloud, seperti Google Sheet, Google Docs. Semua ini mewarnai kehidupan kita para entrepreneur dalam tiap tahapan bisnis kita.Â
Saat ini, kecenderungan penggunaan aplikasi Office berbasis cloud semakin tinggi. Namun karena keterbatasan akses dan bandwidth Internet, maka tetap peluang aplikasi yang dipasang di komputer / laptop tetap menjadi prioritas di Indonesia.Â
Saya masih ingat, dulu sangat penting memiliki aplikasi Microsoft Office, bahkan rela membayar mahal untuk lisensi Microsoft Office. Kemudian sepuluh tahun lalu, kami memutuskan pindah ke LibreOffice atau OpenOffice. Meskipun dengan sedikit ketidaknyamanan pada saat awal, tapi lambat laun menjadi terbiasa.Â
Selain karena tidak ada biaya lisensi, aplikasi OpenOffice atau LibreOffice ini juga memiliki fitur yang sama dengan aplikasi berbayar seperti Microsoft Office. Maka banyak perusahaan juga beralih ke aplikasi ini karena kemudahan dan kemurahannya.Â
Tapi ternyata tidak berhenti sampai disana. Lima tahun ini aplikasi berbasis cloud mendadak menjadi tren. Semua pindah ke cloud. Termasuk juga aplikasi office berbasis cloud. Maka Microsoft menggantinya menjadi Office365, aspek kemudahan akses dari mana saja, termasuk dari laptop yang terpasang, hingga mobile mengakses semua dokumen yang ada di cloud. Semua ini juga telah dimulai oleh aplikasi GoogleDocs, GoogleSheet, kedua jenis aplikasi yang juga bisa mudah ditemui dan digunakan di handpone berbasis android yang menguasai dunia saat ini.
Lalu, mengapa aplikasi office berbasis cloud kurang populer, kembali karena faktor bandwidth dan akses Internet. Untuk kota tertentu, mungkin sangat mudah karena memiliki bandwidth dan akses Internet yang bagus. Tapi bila kita bicara pedesaan, tentu tidak mudah. Tapi tetap, kita akan perlu aplikasi sejenis ini bisa ada di laptop, komputer dan smartphone kita bersamaan.Â
Nah, muncullah aplikasi Office KingSoft yang sekarang lebih dikenal dengan nama WPS Office. Gegera sebagian besar smartphone diproduksi di China, maka aplikasi WPS Office menjadi berkembang sangat pesat. Waktu awal mengenal ini lima tahun lalu, mungkin ada kendala karena sebagian besar ada huruf mandarin, tapi sekarang, semua menjadi bahasa Inggris dan Indonesia.Â
Fenomena penggunaan WPS Office di kalangan pebisnis juga mendadak mencuat. Karena harga lisensi Office365 yang minimal 950ribu hingga 1.2 juta, maka WPS Office yang hanya 450rb per tahun.Â
Tidak hanya itu, bahkan kita bisa menggunakannya secara GRATIS, tanpa harus bayar. Dan semua fitur tersedia. Kecuali penyimpanan di cloud. Maka aplikasi ini sangat membantu kita yang sangat perlu aplikasi Office tanpa repot membayar, semua fitur ada, dan juga pada umumnya kita menggunakan aplikasi untuk membuat dokumen, spreadsheet dan powerpoint dalam tingkat basic hingga menengah. Semua ini ada di WPS Office.Â