Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Jurus Pelaku Bisnis IT Hadapi Dampak Perang Rusia-Ukraina

7 Mei 2022   09:16 Diperbarui: 7 Mei 2022   09:18 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi JASATIK - Koleksi Pribadi

Tidak dapat dipungkiri, urusan perang Rusia - Ukraina ini bisa berdampak panjang. Tidak hanya bagi ketersediaan minyak bumi dunia, yang sedikit banyak pasti akan merambat ke Indonesia. Juga dampak dari kenaikan harga minyak dunia, pasti akan membuat harga minyak di Indonesia akan meningkat. Kenaikan harga minyak ini mulai kita lihat dari kenaikan harga BBM di Indonesia. 

Setelah kenaikan BBM ini, tentunya akan meningkatkan kenaikan harga pada umumnya, terutama yang terkait dengan urusan perut, yaitu pangan. Maka mau tidak mau kita harus bersama memikirkan dan mempersiapkan diri. 

Lalu bagaimana pelaku bisnis IT bisa mengambil peran ?

Pertama, kenaikan harga minyak, atau BBM akan mengakibatkan kenaikan harga di sektor utama. Maka tentu peran teknologi informasi menjadi sangat penting. Kembali peran IT untuk mendukung efisiensi akan menjadi faktor utama. Semua bisnis yang terkait dengan pangan tentu perlu transportasi, perlu pergerakan barang dan orang. Maka TI bisa mendukung agar efisiensi transportasi, pergerakan logistik ini menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Semasa pandemi, kita telah melihat, perkembangan logistik di tanah air bergerak pesat. Sekarang sudah saatnya memikirkan smart logistic. Itu sebabnya sekarang banyak gudang di berbagai penjuru titik logistik tanah air. Pergerakan barang tidak lagi berasal dari satu tempat, tapi cukup dari gudang yang ada tersedia bahannya dan dikirimkan ke pelanggan. Tapi untuk bisa mengetahui kebutuhan pelanggan di satu daerah, dan proyeksinya maka perlu dirangkum dalam data pelanggan, kebutuhan pelanggan, agar bisa diprediksi berapa banyak barang yang harus di stok di satu gudang terdekat. 

Maka kita sebagai entrepreneur, harus jeli melihat kebutuhan ini, dan mengetahui siapa saja yang punya stok barang di lokasi terdekat. Sehingga pengiriman tidak harus dikirimkan dari lokasi kita sendiri, tapi bisa dari lokasi terdekat. Untuk bisa mendukung ini, maka sistem seperti Customer Relationship Management (CRM) atau Partner Relationship Management (PRM) memegang peranan penting. Pastikan semua sistem ini dalam bentuk aplikasi berbasis web, atau app, sehingga bisa diakses dari mana pun. Dengan demikian kita menghemat penggunaan BBM untuk transportasi barang.

Kedua, membagi peran ke tim terdekat. Salah satu kendala di Indonesia adalah saat ini masih berkumpulnya orang dengan kemampuan skill tertentu di kota-kota tertentu. Misal, kebutuhan untuk bisa mengerjakan aplikasi sistem, kebanyakan masih ada di kota-kota besar. Maka SDM nya pun ada di sana. Ada gula ada semut. Demikian juga untuk teknisi komputer, teknisi jaringan, hingga teknisi CCTV, mungkin hanya sedikit di kota-kota kecil. Tapi bukan artinya tidak ada. Kalau ada kebutuhannya, kita bisa kembangkan kemampuan dan skill nya. Itulah sebabnya, banyak aplikasi pembelajaran mandiri, baik via website, aplikasi hingga youtube yang bisa dipelajari oleh banyak orang. Memastikan mereka ada dan tahu tentang apa yang akan ditangani ini juga sangat penting. Jadi tidak akan terjadi pengiriman orang untuk mengerjakan bagian tertentu yang sebenarnya bisa dikerjakan oleh orang di lokal, kembali menghemat biaya transportasi, akomodasi. Sehingga efisiensi bisa tercapai.

Itu dia sebabnya, kami mengembangkan aplikasi JASATIK, yang bisa membantu banyak orang mengambil tenaga teknisi dari lingkungan terdekat di kotanya , tidak harus mengambil dari lokasi lain di bagian lain di Indonesia. JASATIK tahu potensi ini sangat besar, tapi tidak ada yang fokus mengerjakannya. Maka harus berani mengambil peran. JASATIK melakukan workshop online dan segera akan membuat kembali workshop offsite untuk bisa membantu mengembangkan banyak skill terkait TIK (teknologi informasi dan komunikasi).

Dengan aplikasi sejenis ini, maka teknisi bisa mengambil juga pekerjaan di lokasi terdekatnya, tidak harus bergerak jauh meninggalkan lokasinya. 

Kedua, bekerja secara remote. Ini tidak dapat dipungkiri lagi. Bekerja secara remote pastinya menghemat banyak kebutuhan. Mulai dari transportasi, hingga uang makan siang jadi lebih hemat. Cuma harus diakui, tidak semua pekerjaan bisa dilakukan secara remote. Maka mau tidak mau harus hadir secara onsite di kantor. Ditambah lagi, perilaku kita yang harus terus dibina dan diperbaiki. Banyak orang menganggap bekerja secara remote itu lebih santai, sehingga mereka tidak mengerjakan tugasnya dengan cepat. Kemudian malah bepergian dan bukan bekerja. Alhasil, manajemen terpaksa meminta mereka kembali datang ke kantor, semua untuk memastikan mereka bisa bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun