Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Business Development yang AGILE di Masa Pandemi

31 Juli 2021   19:50 Diperbarui: 31 Juli 2021   20:05 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Bahasan saya sebelumnya menyatakan bahwa posisi, jabatan dan fungsi Business Development menjadi salah satu posisi kunci masa ini, terutama di masa pandemi. Mengapa? Karena seorang business development harus AGILE.

Adaptif. Perkembangan bisnis saat ini turun naik. Ada di industri tertentu masuk ke dalam fase gelap, bisnisnya meredum. Maka mau tidak mau harus adaptif. Tidak terbayang misalnya, seperti nama besar AIRASIA. Yang harus juga keluarkan banyak jurus adaptif untuk bisa bertahan. Mulai dari mengistirahatkan 245 pesawatnya, melakukan IPO dan mencaplok bisnis Gojek di Thailand. Semua ini agar tetap bisa berjalan bisnis nya dan berkembang, meskipun bisnis utamanya rontok, tapi kemampuan adaptif nya ini termasuk yang jadi perhatian dunia.

Gercep. Gerak Cepat, diperlukan tidak hanya adaptif. Setelah lakukan penyesuaian, mengadaptasi, lalu segera bertindak, jangan tunda. Ini kesalahan pebisnis kita, sering menunda, ragu. Padahal semua berubah cepat. Mana ada yang menyangka pemerintah benar-benar berani me'lock-down' dan semua kalau belum punya toko online, kerjasama dgn marketplace dan jasa pengantaran, maka akan rontok benar-benar. Gerak cepat harus menjadi ciri utama bisnis kala ini.

Informasi kuncinya. Adaptif dan Gerak Cepat tadi tidak bisa tanpa dasar yang jelas, maka informasi menjadi panduannya. Informasi ini dikumpulkan dalam data. Data yang bisa dianalisa, disimpulkan, dan barulah strategi akan keluar. Tidak bisa hanya informasi lisan saja, semua harus terekam, tercatat dalam sistem, sebagai data. Itulah sebabnya, perusahaan, atau usaha yang belum punya CRM (Customer Relationship Management) atau Akunting akan sangat kesulitan membaca data yang diperlukan untuk keputusan usahanya.

Libatkan ekosistem. Bisnis untuk menjadi besar saat ini tidak bisa sendirian. Perlu ekosistem. Coba cek lagi usaha anda, siapa saja stakeholdernya. Siapa saja yang punya kepentingan. Bisa pemerintah, bisa swasta, bisa akademisi. Untuk berkembang kita perlu komunitas, maka berjejaringlah. Ekosistem sangat penting untuk bisnis kita saat ini.

Emosional Connection menjadi penting. Semenjak masa pandemi, ikatan emosional menjadi penting. Coba cek, yang membuat bisnis kita ada sampai sekarang karena kita memiliki customer yang peduli dengan kita, karena kita pun peduli dengan mereka. Banyak bisnis yang tumbang karena koneksi emosional ini tidak ada, tidak terjalin dengan baik. Untuk bisa mengetahui dengan baik tiap konsumen kita, kita perlu bantuan tim kita menggunakan dan memasukkan data ke dalam sistem CRM. Untuk bisa mendukung mereka dengan baik, kita harus menyiapkan sistem Support. Demikian juga dengan partner, vendor. Kita perlu koneksi emosional dalam masa pandemi ini.

Penggunaan tools CRM, Service serta Marketing menjadi sangat penting, dan ini semua bisa didapatkan di produk seperti CREATIO. 

Business Development yang mengutamakan pendekatan AGILE diatas akan mendapatkan maksimum strategi untuk bisa bertahan di masa pandemi ini. Pastikan telah menggunakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun