Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ketika Karyawan Kena Covid

20 Juni 2021   13:43 Diperbarui: 21 Juni 2021   06:06 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti hampir semua kantor sudah mengalaminya. Ketika karyawan kena covid, apa yang anda harus lakukan ?

Pertama, tentu TRACING. Siapa lagi selain karyawan itu, yang lainnya yang kena covid. Anda bisa meminta semua karyawan melakukan rapid antigen, kemudian melihat tren nya. Misalnya, karyawan mana saja yang sudah terdeteksi sebelumnya dalam kondisi sakit. Maka tentu inilah mereka yang paling mudah kena covid, karena daya tahan tubuhnya menurun. 

Meskipun perusahaan sudah menerapkan agar mereka makan vitamin, tetap saja lebih banyak yang bandel. Dan tidak mau menurut anjuran, sehingga daya tahan tubuhnya menurun, dan mereka sangat bisa terkena covid. Dengan tracing kita juga melihat tren siapa saja yang ditemui dalam 3 hari ke belakang. 

Kedua, lakukan disinfektan. Kami sendiri rutin melakukan disinfektan di kantor, tetap saja ada yang kena covid. Dan ini membingungkan. Tapi tidak ada cara lain, lakukan lagi terus disinfektan. Dengan cara manual, terutama untuk daerah atau titik kontak yang sering dipegang karyawan, seperti gagang pintu, tempat air minum, dapur, tempat makan. Ini semua adalah titik interaksi yang harus dibersihkan terus menerus. 

Ketiga, pastikan sirkulasi udara kantor. Ini yang sulit. Untuk ruangan yang tertutup dan ber-AC, tentu sulit memastikan sirkulasi. Sekarang yang kami lakukan memasang fan penyedot udara (exhaust) untuk memastikan sirkulasi udara di ruang AC. 

Keempat, Isoman. Isolasikan secara mandiri karyawan yang terdeteksi positif. Ini dilakukan dengan memastikan mereka tidak kemana-mana dan diam di rumah saja, tidak bepergian, beristirahat yang cukup serta meminum obat atau vitamin yang diberikan. Isoman sendiri bisa berlangsung hingga 10 hari. WHO menentukan 10 hari untuk pasien tanpa bergejala. Untuk bergejala ringan perlu tambah 3 hari tanpa gejala. 

Kelima, WFH. Selama masa isoman, mungkin menjenuhkan bila tidak bekerja. Maka  untuk yang tidak bergejala, bisa sambil bekerja secara remote (remote work) di rumah, atau kita kenal dengan WFH. Segala fungsi hanya bisa dilakukan remote, tidak boleh ada interaksi. Oleh karena itu, tidak boleh ada dokumen fisik yang dipegang dan diberikan ke karyawan yang sakit juga. Harus benar-benar terisolasi, cukup semua melalui sistem atau aplikasi online saja. 

Alangkah bijaksananya bila karyawan juga bisa dibantu melewati masa-masa sulit sewaktu isolasi mandiri, dengan tetap memberikan dukungan dana dan moril agar karyawan segera pulih. Bila memasuki masa-masa sulit , pastikan segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat dengan karyawan.

Semoga kita semua bisa segera melewati masa pandemi ini, tetaplah sehat semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun