Sudah setahun lebih pandemi kita lalui, apa yang menjadi sangat umum di masa pandemi ini ? Whatsapp, Video Call, hingga Video conferencing. Semua ini seolah menjadi hal yang biasa. Padahal sebelumnya tidak sama sekali.Â
Siapa yang sangka, dalam waktu singkat, semua orang sudah bisa gunakan whatsapp, tidak hanya untuk mengirim pesan dan gambar, tapi juga berkomunikasi video secara online. Saya ingat benar, tahun 2004, mengunjungi Korsel karena mencari solusi dan teknologi atas komunikasi video melalui telepon ini, dan mereka disana sudah menggunakannya.Â
Pandemi mempercepat semua proses ini, dan semua orang mendadak fasih gunakan whatsapp, video call hingga zoom. Maka tidak heran, istilah zoom-me, zoom meeting, hingga zoominkem dan zoom-halbil kemarin sempat viral.Â
Lalu, apa lagi yang berubah ? Selain cara berkomunikasi. Tetap ada sebagian orang tetap gunakan suara untuk berkomunikasi. Dan mereka gunakan voice tapping. Hanya dengan menekan tombol voice yang ada di whatsapp, semua orang bisa mengirimkan pesan suaranya. Dan durasi rekaman suara ini bisa mencapai 15 menit. Cukup lama bukan.
Selain text, whatsapp dan sejenisnya juga memiliki kemampuan video, voice tapping, dan ini sungguh merubah cara kita untuk berkomunikasi. Coba cek berapa banyak yang masih punya telepon kabel saat ini ? Kebanyakan hanya perkantoran, sebagian sudah pindah ke telepon mobile semua. Maka pendapatan terbesar dari para operator Telco saat ini bukan lagi di traffik suara, melainkan traffik data.Â
Belum lagi perubahan pola belanja kita. Yang semula harus datang ke tempat berbelanja, sekarang semua diarahkan online. Dan harganya pun langsung turun drastis. Tidak heran industri retail kita meradang. Banyak tempat retail belanja besar yang tutup dan berganti bisnis.Â
Benar kata orang, semua akan Millenial pada waktunya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H