Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Automation Jangan Ditakuti

7 Mei 2021   09:12 Diperbarui: 7 Mei 2021   09:14 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Beberapa kali membuat webinar tentang berbagai solusi yang bisa membuat otomatisasi (automation) membuat beberapa orang bertanya kepada saya, apakah mereka akan digantikan mesin otomatisasi itu ?

Pertanyaan yang simple, sewaktu robot mulai diterapkan juga di berbagai pabrik di dunia dan di Indonesia, buktinya robot bisa dipasang dan digunakan, tapi tetap mereka perlu orang yang mengoperasikan.

Jadi otomatisasi, automation itu sejatinya memang membantu kita melakukan tugas-tugas repetitif, sedangkan kita , manusia tidak didisain untuk hanya melakukan tugas repetitif, karena otak manusia jauh lebih besar dari itu.

Coba perhatikan, dalam tim kerja anda, anda akan melihat orang-orang yang hanya bisa kerjanya itu-itu saja, meskipun bisa dilakukan dengan berbagai cara, tapi hanya itu yang bisa dikerjakan, dan mungkin dihasilkannya. Inilah tipe tim kerja robot. Yang memang tidak bisa kita paksakan untuk berkembang, tidak bisa berpikir kompleks, dan menerima apa saja hasilnya. 

Kita mungkin berpikir bisa menaikkan skill orang tipe ini, ya bisa, tapi tetap akan sampai di titik dimana dia sudah melakukan yang terbaik yang bisa dilakukannya. Itulah titik maksimal yang saya selalu usahakan agar bisa dicapai seseorang. Dan ini tugas kita sebagai manager, direktur, owner perusahaan. 

Tapi ada juga tugas lain yang sebenarnya, pekerjaan ini adalah pekerjaan berulang. Dan sistem, teknologi bisa membuat ini lebih mudah, semua jadi otomatis. Semua bisa dilakukan oleh mesin, sistem. Inilah yang dipindahkan ke otomatisasi, automation. Kemana orangnya?

Orangnya yang hanya bisa menjalankan, mengoperasikan, akan tetap ada, hanya sebagai operator. Tapi ada juga orang-orang yang mau berkemang berpikiran lebih luas, dan mereka mau terus belajar, ini yang kita arahkan untuk menganalisa data. Jabatan kerennya sekarang disebut orang sebagai data analis. 

Jadi automation, otomatisasi jangan ditakuti, tapi justru menjadi peluang kita untuk lebih maju. Dan kita yang hanya cenderung malas, tidak mau mengembangkan diri, anda akan menjadi robot atas robot , operator. Tapi bagi kita yang mau berkembang, maka kemampuan analisa atas data menjadi nilai tawar anda berikutnya ke perusahaan. 

Ingat sudah industry 4.0 sekarang, melangkah ke Society 5.0. Siapkan diri anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun