Kurang lebih satu tahun dan enam bulan yang lalu, sebuah wabah yang datang entah dari mana menggemparkan seluruh dunia. Wabah ini mengakibatkan pandemi yang sampai saat ini belum juga berakhir. Dua bulan setelah pandemi ini heboh diperbincangkan karena korban yang ditimbulkan sangat banyak dan penyebarannya yang begitu cepat, wabah ini sampai ke Indonesia. Warga dan pemerintah yang tanpa persiapan maupun upaya pencegahan pun dibuat ketar-ketir karenanya. Informasi yang simpang-siur pun tak terelakan. Masyarakat dibuat bingung karena sulit membedakan mana informasi yang benar, dan mana informasi yang salah. Masyarakat bahkan acuh tak acuh terhadap kondisi ini.
Mengapa demikian? Mereka lebih memikirkan untuk mencari rupiah demi sesuap nasi daripada menyelesaikan pandemi ini. "Itu kan urusan pemerintah.", "Nggak ada corona di Indonesia. Kalaupun ada toh saya masih sehat-sehat aja.", "Saya nggak dapet bantuan dari pemerintah, kalo nggak kerja nggak ada duit. Mau ada pandemilah apalah selama pekerjaan saya halal, saya tetep lanjutkan." Kurang lebih begitu respon masyarakat. Ketidaksiapan pemerintah dalam menghadapi pandemi ini menuai banyak tanggapan dari warganet. Tidak jarang warganet beradu argumen mengenai hal ini tanpa memedulikan perkataannya benar atau salah karena merasa dirinya paling benar dan 'penduduk' warganet berasal dari berbagai macam kalangan. Hal ini tentu saja berbahaya karena dapat menebarkan isu-isu yang tidak jelas atau hoax yang kemudian dapat membuat berbagai macam kesalahpahaman.
Di tengah-tengah kehebohan yang terjadi, ada satu sosok yang menarik perhatian saya. Beliau adalah Dr. Tirta Mandira Hudhi atau biasa juga dipanggil dengan nama Cipeng. Mengapa sosok beliau menarik perhatian saya? Karena cara edukasi yang beliau lakukan benar-benar unik. Biasanya, ketika kita melihat video edukasi/menerima sebuah materi pelajaran, orang yang menyampaikan cenderung tenang dan menyampaikan materi dengan "membosankan". Namun, lain halnya ketika Dr. Tirta menyampaikan suatu materi atau memberi edukasi. Beliau cenderung ngegas ketika menyampaikannya. Ngegas disini bukan berarti marah-marah layaknya seorang boss yang melihat suatu kesalahan yang dilakukan anak buahnya, melainkan seperti mahasiswa yang mengkritisi suatu kebijakan yang janggal. Keras, namun tidak kasar. Alhasil, cara penyampaian beliau yang unik ini menuai banyak perhatian dari warganet.
Lalu sebenarnya siapakah Dr. Tirta itu? Beliau adalah seorang lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (2009-2013) yang sekarang aktif sebagai influencer edukasi masalah kesehatan dan ekonomi mikro, melakukan praktek pada beberapa rumah sakit, juga menjalankan bisnis Shoes and Care yang beliau mulai pada masa kuliahnya. Jika masih penasaran dengan sosok beliau yang begitu nyentrik, beliau aktif di beberapa platform social media seperti Instagram @dr.tirta atau Twitter @tirta_hudhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H