Mohon tunggu...
Stanislaus Bandut
Stanislaus Bandut Mohon Tunggu... Guru - Nama Pena: Stano Xtan

Saya Punya Hobi Menulis Khususnya Yang Bertema Politik, Pendidikan dan Juga Karya Fiksi. Beberapa Karya Fiksi Saya Pernah dibukukan, sebuku dengan Penulis ternama di Indonesia Gol A Gong (Gema Takbir, Gudang Peluru, Buah Simalakama)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam Konteks Pilpres 2024

5 November 2023   10:16 Diperbarui: 5 November 2023   10:46 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan Presiden adalah salah satu momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara. Di Indonesia, pemilihan presiden diadakan setiap lima tahun sekali, dan Pemilihan Presiden 2024 akan menjadi salah satu momen yang sangat dinanti. Untuk memastikan bahwa pemilihan ini berjalan dengan baik dan adil, peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sangatlah penting.

PPKn adalah mata pelajaran yang diberikan kepada siswa di berbagai tingkat pendidikan di  Indonesia. Tujuan utamanya adalah mengajarkan nilai-nilai Pancasila dan membentuk karakter warga negara yang baik. PPKn membantu siswa memahami dasar-dasar demokrasi, hak asasi manusia, toleransi, serta prinsip-prinsip kewarganegaraan yang penting dalam sebuah negara demokratis, serta nilai-nilai moral dalam masyarakat.

Bagaimanakah kaitan PPKn dengan Pilpres 2024?


Pertama, Pemahaman tentang Pancasila: PPkn membantu siswa memahami prinsip-prinsip dasar Pancasila yang menjadi fondasi negara Indonesia. Ini penting karena pemilihan presiden berkaitan dengan pemimpin negara yang harus berpegang pada nilai-nilai Pancasila dalam kepemimpinannya.

Kedua, Hak dan Kewajiban Warga Negara: PPkn mengajarkan hak dan kewajiban warga negara, termasuk hak untuk memilih dan dipilih. Dengan pemahaman ini, warga negara diharapkan dapat memilih presiden berdasarkan pengetahuan yang baik tentang hak dan tanggung jawab mereka dalam proses demokrasi.

Ketiga, Demokrasi dan Proses Pemilihan: PPKn juga memberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip demokrasi, proses pemilihan, dan pemahaman tentang pentingnya partisipasi aktif dalam politik. Ini akan membantu pemilih memahami bagaimana pemilihan presiden bekerja dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam proses ini.

Keempat, Etika dalam Politik: PPKn juga mencakup etika dan nilai-nilai moral dalam politik. Ini penting dalam konteks pemilihan presiden, di mana kampanye politik dan debat seringkali menjadi intens dan berpolemik. Pendidikan etika politik dapat membantu pemilih membuat keputusan yang bijak.

Kelima, Pencegahan Hoaks dan Disinformasi: PPkn juga berperan dalam mengajarkan pemahaman tentang informasi yang akurat dan pentingnya berpikir kritis. Dalam era media sosial dan penyebaran hoaks, pemahaman ini dapat membantu pemilih membuat keputusan yang berdasarkan fakta.

Dengan demikian, PPkn memiliki peran yang penting dalam persiapan Pemilihan Presiden 2024. Pendidikan ini membantu menciptakan pemilih yang sadar, berpengetahuan, dan mampu berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi.

Ini penting untuk memastikan bahwa pemilihan presiden berjalan lancar, adil, dan sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila.

Selain itu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga membantu melindungi demokrasi dari ancaman hoaks dan disinformasi yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan.

Oleh karena itu, peran PPkn dalam Pemilihan Presiden 2024 adalah sangat penting dalam menjaga integritas dan kualitas proses demokrasi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun