Bekerja secara lepas alias freelance memiliki keuntungan tersendiri, yakni waktu yang lebih fleksibel serta pendapatan yang bisa melebihi pekerja tetap pada sebuah perusahaan. Tapi kelemahannya tentu adalah tidak memiliki kepastian pendapatan, serta jika situasinya kurang kondusif maka penghasilan yang didapatkan juga kecil.
Oleh karenanya, penting bagi pekerja lepas untuk bisa mengatur keuangan. Pasalnya jika tidak dihitung tentu akan menyusahkan diri sendiri. Mulai dari salah prioritas pengeluaran hingga uang habis di akhir bulan.
Banyak para pakar selalu menyarankan prinsip membagi penghasilan ke 20-30-50. 20 persen dari penghasilan untuk hal-hal yang bersifat rekreasi, 30 persen untuk investasi, dan 50 persen adalah untuk kebutuhan hidup selama sebulan, entah itu makan, transportasi, dan lain sebagainya.
Investasi adalah hal yang paling ditekankan di sini, karena ini untuk menopang hidup di masa depan. Jangan sampai kerja sebulan habis dalam sebulan alias tidak menyisakan apa-apa untuk disimpan. Soal investasi, freelancer mungkin bisa memilih yang paling aman yakni reksadana.
Dibandingkan dengan investasi yang lain, reksadana memang aman dan konsisten memberikan keuntungan. Di samping itu untuk memulai bisa dengan modal yang tak begitu besar. Bahkan hanya dengan Rp10 ribu saja sudah bisa lho.
Ovo membuka kesempatan bagi yang ingin berinvestasi reksadana. Caranya semudah kita top up Ovo lalu membeli reksadananya dengan dana tersebut. Sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja bahkan freelancer dengan penghasilan yang tidak terlalu besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H