Mohon tunggu...
Stanislaw Juan Gultom
Stanislaw Juan Gultom Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Esensial dari Tren

6 September 2022   16:50 Diperbarui: 6 September 2022   16:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dunia tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang hingga kini masih belum bisa diatasi. Covid-19 merebak ke Indonesia pada awal tahun 2020, ini menyebabkan pemerintah harus membuat berbagai kebijakan untuk meminimalisasi penularan, seperti membuat kebijakan protokol dan ajakan untuk stay at home. Masyarakat mau tidak mau harus mendukung kebijakan pemerintah, dengan menaati dan melakukan sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan.

Pada pandemi covid-19, kebutuhan masyarakat tidak selalu tersedia sehingga tidak mudah untuk memenuhinya. Dalam memenuhi kebutuhan, masyarakat tidak bisa hanya diam, tetapi masyarakat harus berinovasi membuat sesuatu yang dapat mendukung dalam pemenuhan kebutuhan. Masyarakat didorong untuk terus kreatif di tengah masa serba-serbi terbatas. Pemerintah mengharapkan tidak ada masyarakat yang merasa tertekan dengan kebijakan yang ditentukan. Maka masyarakat juga perlu kreatif menemukan sesuatu yang dapat menghibur diri.

Tiktok menjadi salah satu sarana masyarakat dalam menghibur diri. Masyarakat tidak hanya terhibur dengan melihat konten orang-orang, tetapi juga dapat terhibur dengan membuat konten sendiri. Selama ini, telah banyak konten yang menjadi tren di Indonesia, sehingga mewarnai hari orang-orang di tengah masa pandemi ini. Tren yang menarik membuat orang-orang mengikuti tren tersebut, tetapi pertanyaannya apakah tren itu memiliki nilai berharga yang patut untuk dipertahankan atau hanya gengsi bila tidak mengikuti tren.

Ada dampak positif dan dampak negatif dari tren tiktok. Satu contoh yang sempat menjadi tren, yaitu berbelanja online. Dampak positif dari tren berbelanja online adalah orang-orang dapat mencari semua kebutuhan dan keinginannya tanpa harus keluar rumah, cukup di rumah saja orang-orang dapat berbelanja dengan mudah dan tetap aman tanpa rasa takut terkena virus covid-19. adapun dampak negatif dari tren berbelanja online, yaitu orang-orang menjadi boros karena banyak keinginan yang ingin  dibeli padahal belum tentu barang yang dibeli itu bermanfaat, dikutip dari salah satu artikel di kompasiana. Cara mengatasi dampak negatif itu adalah kita harus mampu menahan diri untuk tidak membeli apa yang kita inginkan, karena yang terpenting itu adalah sesuatu yang kita butuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun