Mohon tunggu...
Stanislaus Renardi Krisbiyanto
Stanislaus Renardi Krisbiyanto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Topeng para Profesor

17 Agustus 2024   16:52 Diperbarui: 17 Agustus 2024   16:54 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kelakuan profesor di Indonesia menunjukkan tindakan yang tidak profesional. Sejumlah oknum profesor melakukan jabatan mereka untuk mengambil keuntungan pribadi. Kedua kasus tersebut sama-sama menunjukkan tindakan pencurian. Profesor tersebut mempunyai peristiwa yang berbeda yaitu dari cara melakukan pencurian. Sangat disayangkan kelakuan oknum profesor yang merugikan.

Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang dituang melalui pemikiran seseorang. Menjadi kreatif dan berpikir luas menjadi cara untuk menemukan sebuah judul menarik. Dari judul yang menarik dapat menjadi sebuah karya ilmiah yang memecahkan kasus yang jarang diteliti. Seorang profesor akan akrab didengar sebagai seorang yang terkenal dengan karya ilmiah. Penulisan karya tersebut dapat menjadi jalan agar mendapatkan gelar profesor. Banyak orang yang ingin mengambil jalan curang agar bisa mendapat gelar dengan plagiarisme. Sangat disayangkan bahwa tindakan ini dapat mencemari gelar profesor.

Profesor yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan penelitian sudah selayaknya dari pemikiran sendiri. Hasil yang digapai dari pemikiran dan praktek dapat membuahkan hasil penelitian yang murni Memperoleh data yang membantu teori harus melalui penulisan harus berisi penulis yang dipilih. Tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh seorang penulis tidak dapat mendapat toleransi karena sama dengan mencuri hasil karya orang lain.

Tindakan plagiarisme tidak boleh dilakukan karena tidak mencerminkan nilai seorang penulis. Terlebih seorang profesor yang memiliki riwayat pendidikan lebih tinggi melakukan plagiarisme menunjukkan ada sesuatu yang salah dalam prosesnya. Penulisan sumber yang benar adalah dengan mencantumkan nama penulis. Cara seperti itu akan benar karena menunjukkan sumber penulis yang dikutip.

Profesor dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta yang merupakan dekan fakultas ekonomi diduga melakukan plagiarisme. Profesor bernama Kumba Digdowiseiso mencatut sejumlah nama dosen Unversitas Malaysia Terengganu (UMT) tanpa izin. Mengutip laporan dari Retraction Watch.com, pada awal tahun, sejumlah dosen di UMT mendapat laporan bahwa nama mereka muncul di daftar nama penulis makalah Kumba.

Sejumlah calon mahasiswa doktoral (S3) menjadi korban penipuan. Para korban yang dijanjikan kuliah di Philippine Women's University (PWU) Manila, Filipina, kini hanya bisa gigit jari.

Biaya kuliah senilai puluhan juga yang disetorkan para calon mahasiswa malah raib diduga ditilap sponsor. Profesor BTC, terlapor dalam kasus ini diduga melarikan uang para calon mahasiswa untuk trading.

Berawal dari kecurangan plagiarisme dapat berakar menjadi permasalahan yang menjalar. Permasalahan profesor dapat menjadi masalah saat mengajar. Saat mungkin mahasiswa tertipu dengan gelar profesor. Permasalahan ini sangat fatal karena akan ada banyak mahasiswa yang tergoda dengan tawaran yang berasal profesor jadi-jadian tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun