Ku dengar suara rintihan hujan di pekarangan rumah...
Aroma yang khas dari hujan membuatku teringat akan masa laluku...
Ayunan bayi yang dibuat ayahku dari sarungnya di gantung di depan pintu rumah...
Nyanyian ibuku yang indah membuat telingaku senduh dibuatnya.
Ketika ku terbangun dari tidur yang panjang, melihat hujan yang tak kunjung redah,
Ketika itu aku tak melihat siapapun.
Di sisiku tersisip surat.
surat itu rupanya di peruntukan untuk diriku yang akan di pakai pada kemudian hari, surat itu berisi ajap yang membuatku yakin akan arti dari semua kehidupan.
Barangkali tidak ada masa laluku bersama dengan ajab-nya, manalah mungkin diriku akan memiliki kemauan Niscala layaknya Bima dalam kisah Mahabarata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H