Mohon tunggu...
Stanislaus Riyanta
Stanislaus Riyanta Mohon Tunggu... -

Wildlife Traveler

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tetesan Keringat di Bumi Kalimantan

2 Agustus 2010   09:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:22 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata tip dari pembeli untuk layanan ini lebih besar dari komisi sang juragan dan akhirnya masuklah Ayu ke dalam dunia prostitusi dengan kedok warung ini. Langganan Ayu adalah para sopir dan kernet truk pengangkut kayu. Ayu tidak lagi tinggal di rumah kakaknya tetapi kost di rumah juragan. Pendapatn Ayu sangat besar bisa mencapai 2-3 juta per bulan. Sebagian hasil pendapatan itu dikirm Ayu ke Jawa Tengan untuk biaya sekolah dan hidup keluarganya.

Sugiri (48 tahun) adalah pemilik truk dari daerah Kendal Jawa Tengah. Dengan keberaniannya maka Sugiri mulai mencari nafkah di Kalimantan. Ketapang adalah daerah yang dituju Sugiri karena dari informasi teman-teman sesama sopir, di daerah ini banyak muatan dengan pendapatan besar. Akhirnya Sugiri melalui kapal dengan rute Semarang-Ketapang berhasil membawa truknya ke Ketapang. Daerah Ketapang adalah penghasil kayu yang sangat besar di Kalimantan Barat, tentu saja hasil dari pembalakan liar.

Hasil yang didapatkan Sugiri memang luar biasa, puluhan juta rupiah berhasil diraupnya. Tetapi hanya sedikit uang yang berhasil dikirimkan ke keluarganya. Uang Sugiri habis untuk mengikuti irama hidup teman-teman yang setelah mendapatkan uang hasil angkutan maka melepas lelah di warung remang-remang, di sini mereka berjudi, minum-minuman keras dan tentu saja bercumbu ria dengan penjaga warung dengan imbalan yang cukup besar.

Beberapa tahun bekerja di Kalimantan akhirnya Sugiri sakit dan kembali ke Jawa, tubuhnya mulai hitam dan perutnya membengkak. Tentangga-tetangga mulai bergosip bahwa itu kena santet, tetapi dari pengamatan dan diagnosa tenaga medis Sugiri kena penyakit di bagian lever. Sugiri akhirnya meninggal dunia setelah uang nya habis untuk berobat.

Joni (28 tahun) adalah lulusan SMK jurusan Geologi, selepas lulus dari SMK Joni langsung diterima di sebuah perusahaan pertambangan di Kalimantan Tengah. Jurusan Geologi memang jurusan yang lulusannya hampir semua terserap lapangan kerja mengingat booming pertambangan saat ini dan sedikitnya sekolah yang mampu mengadakan pendidikan Geologi.

Tahun 2005 pertama kali bekerja Joni mendapatkan gaji sebesar 2 juta , bersih, karena untuk makan dan transportasi sudah disediakan oleh perusahaan. Joni tidak bisa menggunakan uangnya kerena di bekerja di hutan. Gaji dikirm melalui ATM dan tentu saja di hutan tidak ada ATM.

Tiap tiga bulan, Joni mendapatkan cuti periodik 2 minggu untuk pulang di Yogyakarta tempat asal Joni tinggal bersama kedua saudara dan ibunya. Uang Joni "terpaksa" tertabung, dan saat cuti inilah Joni mulai menggunakan uangnya untuk memperbaiki rumah atau belajar investasi.

Sebagai lulusan SMK dengan gaji utuh 2 juta tentu sangat besar dibandingkan dengan lulusan SMK jurusan lain yang bekerja di kota.

Setelah 5 tahun kerja gaji Joni sudah meningkat hampir 5 juta per bulan, uang gaji yang terpaksa "tertabung" tersebut akhirnya terkumpul ditambah bonus-bonus yang besarnya bisa mencapai 5-10x gaji tiap akhir tahun.

Akhirnya Joni menikah dengan teman SMPnya yang telah menjadi PNS setelah lulus kuliah. Joni berkumpul dengan sang istri setiap 3 bulan sekali selama 2 minggu.

Tompel (30 tahun) pemuda yang masih bujang, sudah mengganggur selama 5 tahun luntang luntung di Magelang tempat orang tuanya tinggal. Sebelumnya Tompel menjadi buruh pengangkut sayur, tetapi karena pendapatan dan pekerjaan yang tidak sebanding maka Tompel memilih tinggal diam di rumah sambil menunggu panggilan tetangga untuk pekerjaan-pekerjaan serabutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun