Mohon tunggu...
Siti Aminah
Siti Aminah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Indonesia

Seorang bijak berkata, “Daripada mengutuk kegelapan malam, lebih baik menyalakan lilin kecil peradaban”, ya begitulah seharusnya. Alih-alih terus mengeluh atas setiap permasalahan yang terjadi, bukankah mencari solusi adalah pilihan yang lebih bijak untuk dilakukan?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim PKM RSH UPI Teliti Fenomena Helicopter Parenting di Abad 21 Melalui Riset Sosial Humaniora di Kota Bandung

29 September 2023   23:45 Diperbarui: 30 September 2023   00:13 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim PKM yang beranggotakan empat orang mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonsia (UPI) Bandung yang diketuai oleh Siti Aminah (2020) dengan anggota Ita Novitasari (2020), Alviana Afifah Rahmawati (2020), dan Alifa Zahra Khalisha (2022) meneliti salah satu fenomena pola asuh yang kerapkali diterapkan pada generasi di abad 21 yaitu Helicopter Parenting.

Di bawah bimbingan dosen pendamping yang juga selaku reviewer nasional yang saat ini berstatus sebagai dosen prodi Pendidikan Sosiologi FPIPS UPI Bandung, Fajar Nugraha Asyahidda, M.Pd.

Tim mahasiswa tersebut mengambil fenomena Helicopter Parenting bukan tanpa sebab. Menurut Aminah, fenomena yang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini sekaligus masih cukup awam juga diketahui oleh beberapa kalangan masyarakat terutama orang tua padahal dalam praktiknya kerapkali dilakukan oleh para orang tua kepada anaknya.

Helicopter Parenting sendiri merupakan salah satu fenomena berupa bentuk pola asuh orang tua yang terlalu terlibat dalam kehidupan anak dalam segala aspek secara berlebihan, sehingga anak kehilangan kebebasan atas dirinya sendiri.

Fenomena ini seringkali diwajarkan oleh para orang tua khususnya, dengan dalih untuk kebaikan anak dan demi menjamin keberhasilan anak di masa depan. Alih-alih orang tua mendorong anak untuk mencapai kesuksesannya anaknya, sang anak tidak diberi kesempatan untuk merasakan artinya berjuang secara mandiri yang diakibatkan oleh keterlibatan orang tua yang terlalu berlebihan dalam kehidupan anaknya.

Terlebih saat ini kita tengah memasuki abad 21 dimana tantangan kehidupan semakin kompleks. Setiap manusia yang hidup pada abad ini dituntut untuk memiliki berbagai kecakapan abad 21 yang dikenal dengan keterampilan 4C (komunikasi, berpikir kritis dan pemecahan masalah, kolaborasi, dan kreatif). Keberadaan dan praktik fenomena helicopter parenting secara terus-menerus pada anak dikhawatirkan berimbas pada ketergantungan seorang individu terutama mereka yang saat ini memasuki usia emerging adulthood (sekitar usia 18 hingga akhir 20-an). Keterampilan abad 21 pun bukan hal yang akan dimiliki justru menjadi sesuatu yang akan melemah atau bahkan menghilang dari diri individu tersebut.

Melalui riset sosial humaniora yang dilaksanakan di Kota Bandung, diharapkan penelitian ini dapat mengungkap dampak fenomena helicopter parenting sebagai upaya preventif untuk sebisa mungkin dapat dihindari oleh para orang tua dalam praktik pengasuhan pada anak mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun