Oleh : Johanes Krisnomo
Bacang, mudah kita jumpai sebagai makanan lezat yang terbuat dari ketan atau beras, berisi daging berbumbu, terbalut daun bambu atau sejenisnya. Tampilannya menarik, berbentuk piramida, segitiga dengan sudut sisi normalnya sekitar delapan senti.
Kokohnya piramida segitiga bacang tak mudah goyah, identik dengan kokohnya sudut pikir nyaman dan mapan, tak mau perubahan. Padahal menurut para ahli, otak manusia masih mungkin dimaksimalkan melebihi kebanyakan rata-rata.
Perjumpaan dengan Bacang Raksasa, bersudut sisi sepuluh kali dari biasanya, sekitar 80 senti, saat Festival Bacang - Peh Cun beberapa waktu lalu, Juni 2014, di Lembang – Kab Bandung, muncul tiba-tiba dalam ingatan ketika makan pagi bersama bacang. Ternyata ide bacang terhubung dengan statisnya pola pikir yang masih dapat dimampukan.
Pesan moralnya, bila ingin sukses, segarkan kreatifitas otak, gali lebih dalam lagi, dan kesuksesan akan datang, melebihi orang-orang kebanyakan yang berpikiran statis.(jk)
Cimahi, 01 Feb 2015
Sumber Foto Pribadi : Floating Market – Lembang, Juni 2014
Kreatifnya Bacang Raksasa
Sumber Foto Pribadi : Floating Market – Lembang, Juni 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H