Banyak pilihan meminta logis kekuatan bertindak nalar. Kemampuan diri pun layak dipertimbangkan agar terhindar dari jebakan menantang kebaikan. Makan sebanyak-banyaknya, sampai perut tak lentur lagi, menuai kenyamanan berbonus penyakit.
Silau mata sering melupakan kendala hambatan diri. Tabrak lari, memaksakan diri makan masakan bermenu terlarang, melupakan pesan serius dari dokternya.
Tahu diri dengan kondisi, dan seharusnya tak perlu memaksa berbuat di luar kemampuan atau melanggar pantangan.
Kalau tahu punya penyakit darah tinggi, tak harus memaksa makan Sate Kambing atau Tongseng Kambing. Masih ada minuman Jas-jis-jus lainnya, Jus Buah Naga, Jus Buah Kiwi dan lainnya yang juga tak kalah gengsi.
Mau coba menikmati gaya hidup sedikit boros, seperti orang lain, beli ini-itu di Mall, siapkan dulu perangkatnya, uang yang banyak dari hasil kerja keras yang jujur.
Bijak berlaku, memaksa diri tak sebaiknya dilakukan, namun usaha tetap harus dikejar dan dijalani bila ingin capai tujuan, meski harus memutar jalan. /(stalgijk).
Bandung, 20 Feb 2016
Catatan : Foto Dok Pribadi J.Krisnomo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H