Kambing Hitam Datang Kurang Pagi
Oleh : Johanes Krisnomo
Kemacetan di jalan raya telah meluluh-lantahkan harapan dan kesempatan jadi karyawan teladan, terlambat kerja, gara-gara macet total akibat truk melintang menghalangi jalan pagi itu, Senin (23/02/15).
Durasi tempuh dari rumah di bilangan Cimahi ke Padalarang, ber-angkot-ria biasa 20 menit, nyatanya hampir terlampaui lebih dari 90 menit.
Marah, kepada siapa ditujukan! Sia-sia pula. Berangkat kurang pagi, adalah alasan tepat daripada mengkambinghitamkan macet sebagai pembelaan diri.
Hemat umur otak, ide cemerlang muncul secara tiba-tiba, dan ujug-ujug kling, manjakan emosi dengan koran pagi yang baru dibeli, berbeda banget dengan tetangga sebelah yang mengotak-atik HP-nya.
Tak ada waktu marah dan kecewa, otak pun tak tercemar virus pesimis, kemalasan, kelelahan dan lambat namun pasti hawa panas semangat kerja menimbun ruang-ruang hati dan pikiran, gara-gara beberapa lembar berita koran pagi.
Untung tersadar, magnitnya berita hampir memengaruhi alam pikiran untuk menuntaskan bacaan dengan resiko lewat jauh lokasi kerja.
Stop kiri ! Mantera ampuh bagi Pak Sopir, menghentikan angkot di depan pabrik tempat bekerja, berbuah segar pikiran, segar fisik dan segar rencana!
Keterangan : Dok Pribadi, suasana aktual di dalam angkot.
Cimahi, 23 Feb 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H