Jangan Tantang Rambu Dilarang!
Banyak diantara kita yang punya kecenderungan melawan Rambu Dilarang. Maunya ingin mudah dan lancar dalam melakukan aktifitas, termasuk menantang aturan yang menghambat atau melarang.
Simak saja contoh peringatan di beberapa sudut jalan yang bertuliskan “Dilarang Kencing Di sini Selain Kucing”, dan sering dilanggar, maaf kata kucing merupakan penghalusan dari anjing supaya terdengar lebih sopan. Bukankah kebanyakan dari kita masih mengharap sikap sopan dari orang lain sekalipun kita bertindak tidak sopan dalam keseharian.
Rambu Dilarang atau Jangan, pasti ada maksudnya. Kemacetan lalu-lintas, beberapa diantaranya disebabkan berbelok arah semaunya, berhenti di sembarang tempat, sangat menghambat kelancaran padahal jelas lugas ada larangannya.
Apa yang tidak kita inginkan terjadi pada diri, misalkan kecelakaan, kebakaran, kemacetan di jalan haruslah mengikat sadar aturan tidak menantang larangan, agar dampak yang sama tidak dialami orang lain.
Rambu Larangan itu penting, hidup tanpa taat rambu-rambu kebenaran akan berakibat rusaknya moral dan moril. Kerugian besar menanti bagi para pelanggar larangan, termasuk juga dialami orang lain akibat perbuatan kita.
Mari bersama, taati Rambu Larangan, demi sebuah kehidupan bermatabat dan berbagi peduli bagi sesama yang berlandaskan nilai kebenaran moral. (stalgijk-211014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H