Tak selamanya, video diambil berurutan, tergantung situasi dan kondisi, asalkan tahu perkiraan bahwa apa yang dilakukan bermanfaat dan bisa menjadi bagian dari kisahnya.
Video YouTube Wa Umi, dibuka dengan kata pengantar, jalan masuk melalui jalan raya dan gang, kemudian pesan lotek, dan kesibukan melayani pesanan online, dan sebagai daya tarik tayangan penggunaan dua cobek. Omzet yang semula ragu-ragu diceritakan, pada akhirnya dinyatakan jelas bahwa 100 bungkus yang bernilai satu juta rupiah bisa didapat.
Jelaslah bahwa apa yang kita ambil gambar videonya, tak selalu harus berurutan, bisa dibolak-balik dan jangan abaikan pernyataan penutur asli agar lebih menguatkan kisahnya.
Menjadi YouTuber rupanya tak seindah apa yang terlihat. Monetisasi atau saatnya video terdaftar dan dihitung penghasilannya, harus punya 1000 subscriber dan 4000 jam tayang dalam kurun waktu 12 bulan.
Konsisten buat video, dengan topik spesifik dan terarah, itu kata para senior yang berbagi pengalamannya.
Pantaslah, di awal kisah menyebut diri sebagai YouTuber Unyu-unyu, dengan 300 subscriber dan jam tayang kurang dari 1000, layak disematkan.
Utamanya belajar dan konsisten, yang salah satu di antaranya adalah keahlian merangkai dan mengolah keping-keping video pendek menjadi utuh, hingga tercipta tontonan YouTube yang menarik dan mengandung pesan bermakna.
Salam Perjuangan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H