Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siklus Anak Cucu Pertanda Menua

8 Juli 2020   00:40 Diperbarui: 8 Juli 2020   07:01 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah dan Anak Bermain. Sumber : camurigrande.com

Tak berlebihan, bila kakek-nenek jauh lebih sayang cucu-cucunya daripada anak-anaknya sendiri. Bahkan sang cucu sering merasa diistimewakan, jauh dari perlakuan ayah-ibunya yang suka marah-marah karena lelah dan sibuk bekerja.

Tak jarang kakek-neneknya kembali jadi bayi, dalam artian bermain, joged dan bernyanyi, bersama cucunya tanpa malu-malu dan menjauhi gengsi.

Kakek-nenek pastinya merasa kembali muda, karena nostalgia semirip peristiwa di awal-awal tahun pernikahannya, bahagia bersama anak-istri tercinta.

Ada saatnya, dan pasti, ketika disadari bahwa anak-anak kecil yang diajaknya bermain itu bukanlah anak-anaknya melainkan cucu, yang memberikan pertanda.

Lagi-lagi ternyata, disadari bahwa ada saatnya bertemu, dan ada saatnya berpisah. Kehidupan silih berganti, kehadiran cucu merupakan tanda bahwa umur tak bisa dimudakan. Bila saatnya tiba, yang hidup akan kembali menghadap-Nya, dan siklus anak-cucu akan mengikuti alurnya hingga akhir dunia.

Bandung, 08 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun