Mentang-mentang kerja dari rumah (WFH), meeting online tak harus mandi dan ganti baju. Selain tak nyaman, semangat kerja pun bisa terganggu, bahkan terkadang lawan bicara mampu membaca intonasi suara kita yang gagal fokus.
Tak rapi lagi, bahkan tak berdasi, ketika meeting online berlangsung. Rahasia tersimpan, bila tak diperlukan, gunakan suara saja, tayang kamera dimatikan supaya tak terlihat wajah.
Sementara itu, dampak kesiangan bangun karena merasa tak harus melakukan ritual bangun pagi dan mandi, terlanjur telah terjadi. Tak nyaman di badan, tepatnya di kulit berasa lengket dan gatal karena kuman. Selain pada permukaan tubuh, bakteri juga bisa menempel di pakaian dan beberapa benda lainnya.
Pori-pori kulit manusia akan terbuka ketika berkeringat. Saat itu, kotoran yang tersumbat di dalamnya akan keluar bersama dengan keringat, dan mengangkat sel-sel kulit mati.
Biasanya ada bau khas keringat, yang merupakan gabungan sel-sel mati, dan lainnya. Keringat yang semula tak berbau, berubah drastis karena ulah kuman atau bakteri yang mengubah sisa-sisa lemak dan protein di permukaan kulit menjadi senyawa-senyawa berbau dan menimbulkan gatal-gatal.
Mandi menjadi solusi, membuang tuntas segala kotoran dan sisa-sisa kulit mati di permukaan kulit, agar tak berkelanjutan menjadi infeksi kulit.
Tak cukup mandi, WFH menyisakan persyaratan lain, jangan malas ganti baju. Meski mandi lebih dari tiga kali sehari, tetaplah tak nyaman, karena kuman atau bakteri melekat erat pada baju yang telah dipakai sebelum mandi.
Baju yang dipakai lebih dari sehari, apalagi banyak aktifitas fisik yang menghasilkan keringat, akan menyimpan kuman atau bakteri dalam pori-pori baju. Akibatnya, tubuh kita pun akan terpapar penyakit yang berasal dari baju kotor yang terpakai.
Rasakan bedanya, segar dan nyaman bila meeting online tersaji dalam suasana pasca mandi dan ganti baju. Tak lagi gagal fokus, menyimak diskusi dengan senyum di hati, meski kawan-kawan tak melihat gaya.
WFH, Work From Home atau bekerja dari rumah, dalam situasi pandemi Covid-19, memang berbeda kalau kita bekerja di kantor. Beberapa situasi yang sering dihadapi, adanya anggota keluarga yang masih belum mampu memahami bahwa orangtuanya sedang bekerja.