Kerja pagi pulang siang, kerja siang pulang malam, kerja malam pulang pagi, terkadang tak menyisakan suka. Lupa harus berpunya hobi, lelahnya bertumpuk dalam rutinitas kerja. Ketika saatnya pensiun, bingung mau berbuat apa, hingga mencoba berbisnis yang tak disukainya.
Mendadak jadi pengusaha, beternak ikan di kolam, begitu uang pensiun turun ratusan juta. Dengar-dengar setelahnya, beralih jadi tukang parkir karena bangkrut ikannya mati.
Mungkin tak siap, ketika kawan-kawan menyebutnya sebagai orang kaya baru, dan cuma berbekal saran-saran. Ternak ikan, begitu menguntungkan, seperti yang dilihatnya sepintas. Nyatanya, selain perlu belajar bagaimana mengelola bisnis ikan, juga harus memahami perilaku ikan yang dipeliharanya.
Ada lagi yang tak mau berbisnis, hasutan kawan untuk memanfaatkan uang pensiun, membangun kos-kosan di luar kota, rupanya fiktif ditipu. Bikin warung kelontong pun, ludes tak beruntung, karena pada mulanya lengkap barangnya, kemudian rugi banyak dihutang.
Jangan mendadak, tiba-tiba jadi pengusaha instan, tanpa harus belajar bagaimana pengelolaannya. Siapkanlah, bersungguh-sungguh sesuai hobi atau kesukaan, niscaya sukses berkelanjutan.
Selagi masih bekerja, rutin menerima gaji bulanan, dijelang pensiun mulailah berpikir bagaimana setelahnya. Sesuatu yang menyenangkan, sejalan hobi, pelepas lelah setelah bekerja, hendaknya menjadi andalan.
Bekerja rutin itu melelahkan, kerja fisik atau psikis setiap hari, terkadang tak menyisakan peluang. Mulailah belajar bagaimana bertanam, beternak, berkebun, dan berkreasi sebagai persiapan di sisa energi pasca pensiun.
Hampir pasti, yang telah memasuki masa pensiun bukan berarti tak mampu lagi beraktivitas. Justru, pensiun yang sesungguhnya tak bakal terjadi ketika perilaku dan sudut pikir masih bergiat.
Masa pensiun bukanlah berhenti berpikir produktif, melainkan era baru yang penuh kesenangan untuk melakukan pekerjaan yang disukai sekaligus memberi penghasilan.
Berbahagialah kita-kita, yang sudah melakukan sesuatu berkaitan dengan hobi atau kesukaan, seperti menjadi penulis, pelukis, pemotret, pecinta tanaman, atau pemeliharaan ternak dan lain-lainnya. Semua tak ada yang percuma, kelak bila kita tak lagi bekerja formal, akan bermanfaat dan mendukung keberlanjutannya di saat pensiun.