Kata pujian menebar pesona, ketika salah satunya mengucap Jos Gandos. Wajah sumringah langsung mengukir kerut di sebagian pipi, mata dan mulut yang menandakan perasaan senang ketika dipuji.
Memberi nilai, tak harus berupa materi, terkadang cukup dengan acungan jempol satu atau dua sebagai tandanya. Hebohnya istilah lama yang diviralkan, Jos Gandos, meski tak tahu arti sesungguhnya, ampuh memberi nuansa penghargaan atau pujian tulus dalam bingkai persahabatan.
Begitu pula dengan kawan-kawan sekerja, ada pujian-pujian kecil sering diungkapkan, atau perasaan bahagia ketika kawan lain berkisah tentang kehebatan pengalamannya di rumah atau di tempat kerjanya dengan berucap Jos Gandos sambil berekpresi gelengan kepala dan mulut ternganga, dengan mimik terkejut.
Nyatanya senang-senang aja tuch, tak ada yang tersinggung dengan kata bertuah yang sudah membahana di seantero tempat kita-kita bekerja, bahkan di dunia lain.
Saat makan siang pun begitu, ada kawan yang serius makan sendirian di sudut kantin, sementara yang lainnya ceria bersendau-gurau sambil makan.
Tak ada yang perlu dikoreksi, karena makan adalah saatnya serius, bahkan dulu orangtua tak membolehkan anak-anaknya makan sambil bicara selama waktu makan karena tak sopan dan dikuatirkan tersedak.
Kini, makan adalah saat yang membahagiakan, ketika lelah merekah setelah setengah harian bekerja. Berbagai bagian bertemu, meredakan ketegangan kerja yang terkadang bertabur konflik kepentingan.
Sejatinya, bahagianya karyawan itu ketika makan siang atau istirahat dan mendapatkan uang gaji bulanan. Di saat itulah, segala bentuk penderitaan dan kekecewaan hilang, meski sebagian harus menerima kenyataan bahwa uangnya cuma mampir karena wajib melunasi hutang-hutang.
Disebut dari berbagai sumber bahwa Jos Gandos, tak punya arti khusus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata jos memang tidak memiliki arti baku. Namun, jos bisa dimaknai nikmat, atau hebat.
Sedangkan Gandos adalah sejenis panganan kue, campuran adonan tepung gandum, gula dan santan serta campuran parutan kelapa, yang punya nama berbeda di beberapa daerah, Kue Pancong - Jakarta, Kue Rangin - Surabaya, Kue Pancong – Jakarta, sedangkan Bandros dari Bandung.