Air liur membasahi lidah, ketika mata tertuju pada keindahan warna-warninya kue pie. Belum tentu rasanya, otak terstimulasi lezat karena warna. Kekinian, sangat memperhatikan kreatifitas, meski lezat bila tak menarik pandang, siap-siap diacuhkan.
Gaya hidup memang berbeda, bukan sekadar kenyang, harga bersaing untuk tampilan makanan yang unik. Semisal singkong goreng, atau surabi yang rasa tidak biasa akan lebih dicari dan diminati, bila dikolaborasikan dengan keju, daging atau bumbu-bumbu lainnya.
Saatnya berkumpul bersama kawan-kawan beberapa waktu lalu, selain kue ultahnya, dihadirkan pula kue pie yang jauh lebih menarik dan bikin air liur perlahan membasahi seputar ujung lidah.
Prosesnya sederhana, ketika mata menatap bentuk dan warna-warninya kue pie, otak bersiap siaga dan bereaksi menyiapkan sistem pencernaan. Selain itu, otak pun memberi perintah ke pada kelenjar yang ada di dalam lidah mulut untuk memproduksi air liur.
Terkadang, makanan yang biasa-biasa saja terasa nikmat, bila tampilan saji dibuat menggoda mata. Tak ubahnya seperti makan bersama kawan-kawan, dalam suasana senang akan memengaruhi kelenjar liur hingga terasa lebih lezat dari aslinya.
Mari berlomba-lomba kreatif, makanan harus diberi tampilan terbaiknya, agar banyak mata tertarik untuk mencoba. Berilah label nama makanan yang khas, bentuk aneh dan warna-warni alami yang menggoda.
Menjadi kreatif itu perlu, warna-warni dan bentuknya kue pie telah membuktikan, selain rasa tentunya.
Bandung, 16 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H