Gamang, ketika hadir nuansa Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia -- HCTPS, 15 Oktober 2019. Hebohnya peringatan, selalu dimeriahkan dengan keceriaan anak-anak sekolah TK/SD melakukan demo cuci tangan masal. Sementara, kebanyakan orang dewasa masih bekutat, sibuk melakukan aktifitas kesehariannya, dan tak lagi peduli betapa pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun - CTPS.
Sejatinya, hidup sehat bisa dimulai dari langkah-langkah sederhana, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), setelah beraktifitas yang memungkinkan terjadinya cemaran kuman. Perilaku CTPS, mampu melindungi diri dari penyakit diare dan saluran pernafasan, serta mencegah penyebaran penyakit infeksi.
Dicetuskan pertamakali, tahun 2008, oleh Public-Private Partnership of Handwashing (PPPHW) sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (Global Handwashing Day), di setiap tanggal 15 Oktober.
Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia - HCTPS, didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun - CTPS sebagai cara yang mudah, efektif, dan terjangkau untuk mengurangi angka kematian terkait penyakit diare.
Cuci Tangan Pakai Sabun -- CTPS, terbukti secara ilmiah efektif mencegah diare dan ISPA yang telah menjadi penyebab kematian anak di Indonesia. Perilaku CTPS Â terbukti merupakan cara yang efektif untuk upaya kesehatan preventif. (Kementerian Kesehatan RI, 2010).
Begitulah kisahnya, kuman-kuman berpindah satu tempat ke tempat lain akibat kurang pedulinya  terhadap kebiasaan Cuci Tangan Pakai sabun -- CTPS, khususnya orang-orang dewasa.
Viralnya peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia - HCTPS, yang digaungkan anak-anak akan berdampak meski tak terlalu, dan seharusnya menjadi tugas kita semua.
Pemahaman yang dimaknai anak-anak, seperti dalam komik sosialisasi yang digagas oleh Kementerian Kesehatan RI dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat -- GERMAS, sangatlah mudah dicerna.
Ketika seorang anak bertanya, mengapa cuci tangan  harus pakai sabun, dijelaskannya bahwa saat cuci tangan, gelembung-gelembung sabun atau busanya, akan menarik kotoran yang mengandung kuman yang terselip di antara pori-pori tangan. Kuman-kuman yang tertarik busa akan mati karena sabun pun mengandung zat anti kuman.