Ketika berita WA Mbak Hennie Engglina, Kompasisaner, tentang Mas Thamrin Sonata yang telah dipanggil-Nya menghadap, 03 September 2019, pada mulanya tak percaya.
Sore itu, langsung check sana-sini, dan ternyata Pak Tjiptadinata, senior Kompasianer telah menuliskannya di Kompasiana, bersamaan dengan kawan-kawan lainnya.
Mas Thamrin Sonata, Kompasianer sejak 22 Sepetember 2012, dengan label sebagai penulis, pembaca, penonton, dan penyuka seni-budaya, juga penebar literasi, telah menghasilkan 1125 tulisan. Karya terakhirnya, tayang 11 Agustus 2019, Perburuan Novel dalam Mem"Bumi Manusia"kan Film Negeri Dewek.
Singkatnya waktu, dan banyaknya kawan-kawan yang hadir, tak sempat lagi berbincang banyak dengan Mas Thamrin Sonata, karena harus berbagi cerita dengan yang lainnya.
Selang beberapa waktu. Di awal bulan Agustus 2019, Mas Thamrin Sonata menghubungi lewat WA, dan mengajaknya bergabung dalam penerbitan Buku Keroyokan bertajuk "Belajarlah Indonesia" dengan total 35 penulis, setebal 150 - 200 halaman.
Jeda waktu yang singkat, hanya beberapa hari saja diharapkan terkumpul, karena akan tayang sebelum 17 Agustus 2019. Sibuknya pekerjaan di kantor, sempat ingin batal ikutan partisipasi karena kuatir menghambat terbitnya buku.
Namun, dengan sabar dan bersemangat, masih ditunggu dalam 2-3 hari ke depan. Hasil akhir, tulisan bertajuk pendidikan telah terkirim dan telah dikoreksi.
Hingga lewat 17 Agustus-an, masih belum ada info-info tentang terbitnya, dan akhirnya ada kabar WA bahwa cetak buku terhambat karena masih ada penulis yang belum mengirimkan tulisannya.
Tuhan berkehendak lain, belum sempat menyelesaikan rencana mulia-nya, buku keroyokan, yang menampilkan berbagai sudut pandang dari segi hukum, lingkungan, ekonomi, teknologi dan lain-lain, belum tertuntaskan.