Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Balada Nasi Kuning Menentukan Pilihan

11 Juli 2019   06:54 Diperbarui: 11 Juli 2019   08:54 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Nasi Kuning Bandung. Sumber : https://pergikuliner.com

Sarapan pagi. Nikmatnya Nasi Kuning merapatkan perut hingga padat. Bersaing ketat bersama menu lain, Bubur Ayam dan Kupat Tahu. Tidak mudah memilih, pasalnya untuk Nasi Kuning ada 3 pemasok. Bukan melulu harga tapi rasa, yang salah satunya terpilih sebagai pemenang menu sarapan.

Nasi Kuning, khas Bandung pastinya. Tak tiap hari sich, terkadang kalau yang di rumah telah siap menyediakan, Nasi Kuning libur dulu.

Nasi kuning, terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah. Ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, nasi kuning memiliki rasa yang lebih gurih daripada nasi putih

Nikmatnya Nasi Kuning, gurih-gurihnya berbeda-beda antara pemasok satu dan lainnya. Tingkat kekenyalannya pun berlainan, ada nasi yang kalau digigit melawan tak mau penyet ketika dikunyah. 

Kawannya Nasi Kuning seperti telur dadar pun berbeda-beda, ada yang sekadarnya tak berasa telur lagi karena campuran air dan tepungnya terlalu banyak. Biasanya sich ada mihun, ayam suwir, potongan tempe kering manis, bawang goreng dan irisan mentimun, plus kerupuk.

Ilustrasi Nasi Kuning Bandung. Sumber : https://pergikuliner.com
Ilustrasi Nasi Kuning Bandung. Sumber : https://pergikuliner.com
Berdasarkan lokasi ada 3 pemasok Nasi Kuning. Pertama, Nasi Kuning Kampung yang lokasinya berbatasan tipis dengan yang di perumahan. Menunya sederhana, bahkan tak ada ayam suwirnya, rasanya bersahabat di lidah maupun di perut. Harganya 5 ribu rupiah.

Kedua, Nasi Kuning Perumahan, berjarak 100 meter dari rumah, telur dadarnya hanya sekadarnya, nyaris tak berasa karena campuran telurnya mungkin sedikit. Nasinya pun keras, sering terpeleset di antara  gigi saat dikunyah. Harganya 6 ribu rupiah, naik seribu sejak tahun lalu.

Ketiga, Nasi Kuning Jalan Raya, berjarak 500 meter dari rumah, karena berlokasi di Jalan Raya menuju arah Kota. Biasanya ada kesulitan parkir, karena mobil harus berhenti di tepi jalan yang terkadang menyebabkan kemacetan sejenak di arus derasnya. 

Cara penyajiannya, tak lagi dibungkus kertas berlapis lilin, seperti 2 pemasok sebelumnya, tapi styrofoam. Ayam suwirnya jelas, terlihat cukup banyak, tempe keringnya manis gurih pedas, plus abon, plus lain-lainnya lagi. Harganya layak, rasanya joz, sepantas cara saji dan menu lengkapnya, 12 ribu rupiah.

Praktisnya sarapan, biasanya karena waktu terpepet, tak sempat lagi dimakan di rumah, dibawa ketempat kerja. Pilihan jatuh ke yang murah meriah, tak perlulah menu istimewa yang berharga 12 ribu rupiah, cukuplah yang 5 ribuan saja, Nasi Kuning Kampung.

Persaingan ketat, konsumen bisa memilih mana yang sesuai dengan situasi pagi. Tak harus yang mahal, rasa dan kemudahan menjadi pertimbangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun