Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jempol Kita Menguatkan Optimis Sehat

25 Januari 2019   11:10 Diperbarui: 25 Januari 2019   11:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jempol Penguat Sehat, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, RS Emanuel Bandung, Kamis (24/01/19)

Sibuk! Bukan sok sibuk, aktual bukan basa-basi. Lelah habis ketika ada rencana mau tengok kawan yang sakit. Harus hari ini, itu kata hati, besok-besok hampir tak mungkin karena ada janji.

Di sana, di sudut temaram kamar bersekat kain, Dayat (L/43 tahun), kawan sekerja, terbaring lemah di rumah sakit, Bandung, Kamis (24/01/19). Setelah beberapa minggu dirawat di rumah sakit, dan dua hari menikmati kebebasannya di rumah, kambuh lagi dan harus dirawat di rumah sakit lain.

Bukan soal materi, semangat ingin sehat bagi si-sakit tak bisa dibeli, sementara egois berbalut kolaborasi rasa lelah dan hemat waktu diri mendominasi.

Tak selayaknya sia-siakan waktu, bersegera untuk berbagi semangat buat kawan-kawan yang memerlukan sangat. Bukannya menanti saat tak lelah lagi, atau waktu terluang banyak, bila ternyata semangat yang hendak kita bagi tak lagi ada gunanya buat si-sakit.

Tepat hadirnya, menjenguk kawan sakit telah diputuskan, mengabaikan kepentingan pribadi, bersama beberapa kawan menuju rumah sakit sepulang kerja.

Berbagi Semangat, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, RS Emanuel Bandung, Kamis (24/01/19)
Berbagi Semangat, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, RS Emanuel Bandung, Kamis (24/01/19)
Istri Pak Dayat, Pak Dayat, dan Penulis, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, RS Emanuel Bandung, Kamis (24/01/19)
Istri Pak Dayat, Pak Dayat, dan Penulis, Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, RS Emanuel Bandung, Kamis (24/01/19)
Terharu, pancaran energi positif dari kita-kita memecahkan kebekuan dan pesimistis sehat, Bpk Dayat, kawan baik yang telah menyimpan tabungan emosi kebaikan di hati kawan-kawannya.

Bahkan, diakhir kunjungannya, jempol-jempol manis kita bersepakat menorehkan kekuatan maksimal yang mampu memberi kesemangatan dan keyakinan meraih harapan sehat.

Kiranya, pembelajaran makna kehidupan, peduli dan berbagi buat sesama, dibagikan bukan dari kelebihan tapi dari kekurangan yang kita punyai.

Bisa jadi, bila terlambat memberi, menanti sampai punya waktu atau menanti kaya, belum tentu ada gunanya lagi, bahkan sia-sia.

Bersegeralah berbagi, sedapat yang kita lakukan, jangan tunda-tunda, selagi sempat, karena hanya Dia-lah yang tahu tepat durasi hidup kita yang sesungguhnya.

Bandung, 25 Jan 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun