Kesadaran tanggap bencana itu penting. Namun, kesiapan dan kesigapan juga diperlukan, agar tidak gagap bila ada bencana. Semisal terjadinya kecelakaan dan kebakaran yang kerap dijumpai di area pabrik.
Dipicu tumpahan bahan kimia, akibat keran bocor, mengenai bagian tubuh karyawan yang mengakibatkan luka bakar.
Selain itu, tumpahan bahan kimia menyebar dan bereaksi dengan sisa bahan kimia lain yang tercecer di lantai, menimbulkan percikan api.
Setting peristiwa di sebuah pabrik pengolahan makanan dan minuman, kejadiannya sekitar pukul 20.00. Api membesar dan menyambar bahan-bahan mudah terbakar disekitarnya. Kebakaran terjadi selain di ruang penyiapan bahan-bahan kimia, sebagai bahan sanitasi pipa, pada akhirnya merambat ke bagian pengepakkan.
Dua korban, luka bakar dan patah tulang karena tergelincir, dievakuasi dan diberikan pertolongan pertama, oleh Regu Evakuasi dan P3K melalui beberapa pintu darurat, ke Poliklinik dan lanjut ke Rumah Sakit terdekat.
Sementara itu, Regu Pemadam internal pabrik tetap menjalankan fungsinya sesuai prosedur pelaksanaan. Hadir pula, tak lebih dari 10 menit, setelah laporan diterima, mobil pemadam kebakaran dari posisi terdekat pabrik datang menuntaskan pemadaman api yang mulai membesar.
Sukseslah sudah, simulasi dengan acara akhir evaluasi Simulasi Kecelakaan Kerja dan Kebakaran.
Tujuannya, menguji kesiapan karyawan bila terjadi kecelakaan kerja dan kebakaran, dan memastikan bahwa situasi darurat terkendali dengan baik sesuai prosedur.
Simulasi itu penting, kita tak tahu kapan ada kecelakaan atau kebakaran. Utamanya, siap dan sigap dalam menghadapi bencana, akan mengurangi dampak terburuk yang akan timbul.