Terbentur batu ukir reruntuhan batu candi. Asal mula ditemukannya Candi Sambisari, tahun 1966, ketika seorang petani sedang mencangkul tanah milik Karyowinangun.
Candi Sambisari merupakan candi yang berasal dari sekitar abad ke-9 yang terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Penemuan batu ukir, ditindaklanjuti kantor Arkeologi di Prambanan dengan proses penggalian dan rekonstruksi hingga selesai pada bulan Maret 1987.
Hal uniknya, saat dikunjungi beberapa waktu lalu, Senin (28/05/18), Candi Sambisari terletak mirip di dasar danau besar yang tak berair, Â di kedalaman lebih dari 6,5 meter, dibawah tanah hunian padat.
Artinya, permukaan tanah pada mulanya sejajar dengan dasar candi, kemudian tertimbun endapan lahar vulkanis letusan Gunung Merapi, hingga setinggi tanah hunian saat ini.
Terdapat pula patung-patung dewa Hindu dan Lingga-Yoni di dalam candi utama. Lingga adalah salah satu perwujudan dari dewa Siwa. Yoni adalah perwujudan dari Sakti (istri Siwa).
Candi Sambisari merupakan kelompok percandian yang terdiri dari sebuah candi induk dan tiga buah candi pewara di depannya. Candi induk menghadap ke arah barat dengan denah berbentuk bujur sangkar 13,65 x 13, 65 meter dengan tinggi 7,5 meter.
Hal menarik lainnya dari candi induk adalah dijumpainya batu-batu pipih yang mempunyai tonjolan berbentuk bulan dan persegi di sepanjang selasarnya.
Tak usah kuatir biaya masuknya! Turis lokal Rp 5.000,- dan mancanegara Rp 10.000,-. Manfaatnya luar biasa, tak ternilai dan tak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.