Pertanyaan lepas muncul di awal tahun 2016, tentang sebuah tanya bernada evaluasi. Paling tidak, ada keinginan untuk memisalkan diri, mau seperti apa, membuat komitmen atau janji agar mampu melangkah lebih pasti ke depan.
Ingatan waktu, berkolaborasi dengan pengalaman, dan pilihan pesona jatuh pada batang-batang bambu.
Banyak pustaka telah mengupas tuntas betapa hebatnya multi guna bambu, dari mulai bambu bayi (rebung) yang dapat dibuat sayur dan isi lunpia, sampai pada alat-alat keperluan rumah tangga seperti bakul penanak dan wadah nasi.
Selain itu, batang bambu pun dapat dipergunakan sebagai pagar rumah, aneka hiasan dan juga bahan utama pembuatan rumah antik tahan gempa.
Bahkan, di salah satu perhelatan akbar, pawai seni Pusparagam Nusantara, Bandung, 25 Oktober 2015, perwakilan peserta dari Kab. Bandung Barat menampilkan sajian pakaian/baju dari bambu yang spektakuler.
Luar biasanya lagi, pohon bambu mampu memberikan keteduhan dan kesegaran bagi orang-orang di sekitar, khususnya di siang hari, karena bambu memproduksi oksigen lebih banyak dibandingkan pohon-pohon lainnya.
Langkah tak lagi salah, bambu menjadi simbolisasi sikap bersosialisasi, di awal tahun 2016 ini, sarat manfaat dan menjadi pengayom bagi sesama. (jk)
Cimahi, 01 Jan 2016Â Â Â Â
Catatan : Foto-foto dok milik pribadi, Pusparagam Nusantara, Bandung, 25 Okt 2015
Johanes Krisnomo