Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kejar Antusias Model Balon!

24 September 2015   15:49 Diperbarui: 24 September 2015   15:52 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kawan sering bertanya, tentang rahasia di balik keceriaan bersemangat dalam menyikapi hidup. Satu kata jawab, antusias atau semangat plus, bukan cuma semangat di bibir, penerapannya di semua sendi, melibatkan kolaborasi hati, pikiran dan tingkah laku.

Bahkan, di situasi tersulit pun, antusias tetap harus terjaga agar raihan cita-cita dapat teraktualisasikan secara nyata. Jangan padamkan api semangat atau antusias, bila ingin melambung tinggi, bagai Balon Udara, melampaui beban berat yang dipikulnya.

Balon Udara, Bandung Air Show – BAS 2015, di Bandung, Minggu (13/9/15), merupakan salah satu inspirasi, mampu mengangkat sekitar lima penumpang, di ketinggian 40 - 50 Meter.

Prinsipnya, udara atau gas (propane) yang ada di dalam balon dipanaskan, memuai dan udara panasnya menjadi lebih ringan dibanding udara luar dan mampu melayang, serta mengangkat beban/penumpang yang ditempatkan di keranjang bagian bawah balon. Hal terpenting, jaga kondisi panas udara di dalam balon (dari pengapian alat pemanas burner) agar tetap stabil. Tak perlu khawatir tak bisa turun, bila udara dikurangi panasnya, balon akan turun dengan sendirinya. Bahkan, tali pengamannya pun dapat digunakan untuk mengatur kapan saatnya balon naik turun.

Panasnya udara Balon Gas, tetap harus terjaga, seperti nyala api antusias atau semangat plus yang ada pada diri, agar capaian hidup kita lebih sukses tanpa beban. Hamparan pernak-pernik penonton di sekitar bawah, dari posisi di ketinggian Balon Gas, nampak jelas terpahami. Kesulitan masa lalu yang terlampaui, nampak terlihat kecil bagai tebaran batu karang di tepi pantai, indah memesona meski terkena terjangan deburan ombak berkali-kali. (jk)

Cimahi, 24 Sept 2015

Terimakasih Atas Kunjungannya

Johanes Krisnomo

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun