Oleh : Johanes Krisnomo
Batu Akik menggelegar dimana-mana, mengesampingkan demam politik yang tak berkesudahan. Hampir kebanyakan, di beberapa sudut strategis jalan-jalan kota, padat kerumuman masa bagaikan semut dan gula. Tak ada yang dapat disalahkan, kecuali pribadi yang tak mampu menahan gejolak daya rayu kemewahan batu akik.
Gem Stone Festival, RRI - Bandung (24 Feb – 05 Mar 2015), salah satu dari rangkaian Pameran Batu Akik serupa yang telah digelar di beberapa kota di Indonesia, menarik kuat peminat dan penikmat batu akik dari Kota Bandung dan sekitarnya.
Para pengunjung festival batu akik terpuaskan lapar dan dahaganya dengan aneka jenis batu akik, bernilai nominal standar dan super prima alias mahal, berkisar dua puluh lima ribu sampai puluhan juta rupiah. Godaan akal mulai menjalar, saat uang di kantong cuma puluhan ribu tapi memaksa diri ingin beli lewat kartu kredit.
Hati-hati dalam mengambil keputusan adalah pilihan bijak, tak perlu belanja bila tak mampu. Beli sesuai kemampuan, karena masih banyak keperluan selain batu akik. Bayar uang sekolah anak, bayar cicilan motor, bayar cicilan rumah dan lain-lain, menanti ganas untuk dilunasi.
Pengalaman hebat berkeliling area pameran batu akik, setelah kelelahan dua putaran, mendapatkan rejeki luar biasa. Wajah lelah tanpa daya beli rupanya menorehkan rasa iba dari salah satu penjual batu akik, yang dengan rela menggratiskan batu akik – Raflesia Chalcedony, dari Bengkulu, berwarna merah dengan motif mata-kucing, semerah hati yang berbunga-bunga.
Tanggapi heboh Batu Akik secara bijak, jangan gagal akal karena mental tak realistis atau khayal!
Bandung, 28 Feb 2015
Catatan : Sumber Inspirasi dari Gem Stone Festival, RRI - Bandung (24 Feb – 05 Mar 2015), Foto dokumen pribadi.
Sekian dan Terimakasih
Johanes Krisnomo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H