Mohon tunggu...
Update Jakarta
Update Jakarta Mohon Tunggu... Lainnya - MEDIA

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prof. Dr. Darmadi Durianto, Menggelar Sosialisasi 4 Pilar - Pancasila sebagai Pondasi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

26 November 2024   15:24 Diperbarui: 26 November 2024   15:27 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Dr. Darmadi Duarianto - Sosialisai 4 Pilar

Anggota komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang juga anggota MPR RI, Prof. Dr. Darmadi Durianto menggelar sosialisasi Empat Pilar Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI dan Bhinneka tunggal ika di Chiyo Sushi, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dia menjelaskan bahwa ,Empat pilar dapat diibaratkan sebagai sebuah rumah, maka Pancasila adalah pondasinya, tiangnya UU 1945, atapnya adalah NKRI dan isinya adalah Bhineka Tunggal Ika.

"Empat pilar dapat diibaratkan sebagai sebuah rumah, maka Pancasila adalah pondasinya, tiangnya UU 1945, atapnya adalah NKRI dan isinya adalah Bhineka Tunggal Ika,"Jelas Anggota Anggota DPR Komisi VIProf Dr Darmadi Durianto. Senin, (25/11/25)

Dari pendapat tersebut maka dikatakan hubungan antara Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika adalah satu kesatuan uang mengikat dan saling mendukung untuk membangun sebuah bangsa.

" Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika memiliki hubungan yang erat dan saling terkait sehingga menjadi satu kesatuan uang mengikat," papar anggota Badan Legislatif DPR RI,Prof Dr Darmadi Durianto.

Dalam pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024 Prof Dr Darmadi Durianto menegaskan bahwa pilihlah pemimpin yang mampu menghargai perbedaan karena itu adalah jati diri bangsa. Kita terlahir dari keanekaragaman bahasa, budaya dan tradisi. Ujian pertama dari hasil pilkada adalah pemimpin dituntuta untuk mampu membuka ruang-ruang demokratis dengan cara mampu merangkul semua golongan termasuk competitor yang kemarin terjungkal tapi tanpa menggadaikan atau menyampingkan pikiran utama dari program yang ditawarkan sebelumnya.

"Bapak dan ibu memiliki kewajiban untuk memilih pemimpin yang mampu menghargai perbedaan karena itu adalah jati diri bangsa, " imbuh anggota badan pengkajian MPR, Prof Dr Darmadi Durianto.

"Saya harapkan materi dalam sosialisasi ini bisa diterpakan dan dapat menjadi mercusuar bagi masyarakat secara luas sehingga pemikiran-pemikiran yang tertuang dalam ruangan ini dapat terdistribusi secara luas agar terciptanya Masyarakat yang damai, rukun, saling menghargai dan menghormati agar tercipta negara yang lebih Makmur," tutup Prof. Darmadi sebelum sesi sosialisasi berakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun