Untuk mendukung kebijakan tersebut, Rusia membatasi dan mengontrol kebebasan berinternet. Rusia juga meminta badan telekomunikasi untuk menyimpan salinan data-data telepon, pesan, dan riwayat lalu lintas internet serta memberikan hak pada badan inteligen untuk mengakses informasi dari badan telekomunikasi.. selain itu, Rusia menetapkan UU federal On Sovereign Internet, yakni tentang pembuatan sistem nama domain alternatif, sehingga dalam keadaan darurat Pemerintah Rusia dapat memutuskan sambungannya sendiri.
Tidak lupa, Rusia juga menjalin kerjasama regional dengan negara pasca soviet dalam Commonwealth Of Independent State (CIS) dan Collective Security Treaty Organization (CSTO). Kerjasama CIS berfokus pada pembangunan Pusat Anti Teror yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan, pelatihan sebagai upaya anti teror, dan koordinasi komando operasi anti teror. Sedangkan CSTO berfokus pada pengerahan bersama operasi anti teror. Upaya-upaya ini dinilai efektif untuk mengurangi aksi teror, khususnya kelompok teroris Black Widows.
Referensi :
Anggraheni, P. (2018). Analisis Kajian Gender Gerakan Black Widow Perang Chechnya. JURNAL TRANSFORMASI GLOBAL VOL 3 NO 2.
Asiyah, U., Prasetyo, R., & Sudjak, S. (2020). JIHAD PEREMPUAN DAN TERORISME. Jurnal Sosiologi Agama, 14(1), 199. https://doi.org/10.14421/jsa.2020.141-08
Putri, Carmelita A. M. 2022. Strategi Rusia dalam Kontra-Terorisme di Kaukasus Utara pada Periode Pemerintahan Vladimir Putin. Jurnal Ilmu Hubungan Internasional. 2(1):54-69
Sagramoso, D. (2007). Violence and conflict in the Russian North Caucasus
Speckhard, A., & Akhmedova, K. (2006). Black Widows The Chechen Female Suicide Terrorists.
Zedalis, M. D. (n.d.). FEMALE SUICIDE BOMBERS. USAWC STRATEGY RESEARCH PROJECT.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI