Mohon tunggu...
ST HARDIANTI
ST HARDIANTI Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik

Sastra dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran Role Playing dalam Proses Pembelajaran Bahasa Daerah

7 Desember 2022   14:41 Diperbarui: 7 Desember 2022   14:43 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH BUGIS

Role playing adalah model pembelajaran dengan menugaskan peserta didik untuk memerankan suatu tokoh yang ada dalam materi atau peristiwa yang diungkapkan dalam bentuk cerita sederhana yang telah dirancang oleh guru. Sehingga peserta didik menjadi terlatih untuk berbicara.

Proses pembelajaran dengan menerapkan model role playing maka dapat mendorong anak berinteraksi melalui dialog sehingga anak dapat menyebutkan vokal-vokal pada pelafalan, kalimat agar dapat menyampaikan perasaan, pendapat, dan pikirannya masing-masing.

keunggulan dari model  pembelajaran role playing atau bermain peran,  siswa dapat terlibat langsung dan dapat merasakan berbagai macam peristiwa secara langsung. Ketika siswa melakukan praktek langsung maka ia akan mengetahui kondisi secara lansung peristiwa yang ada dalam cerita yang diperankan.

Model pembelajaran Role Playing merupakan salah satu solusi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh para guru dalam proses pembelajaran di kelas. tanpa terkecuali guru Bahasa Daerah Bugis. salah satu permasalahan yang dihadapi oleh guru Bahasa Daerah Bugis saat ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam berbicara menggunakan Bahasa Daerah. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu penggunaan social media yang lebih mengutamakan Bahasa Indonesia, Kurang terbiasa menggunakan bahasa daerah di lingkungan keluarga, Selain itu, model pembelajaran yang digunakan guru relatif belum membiasakan peserta didik untuk berkomuniasi aktif dengan menggunakan Bahasa Daerah, sehingga peserta didik masih sulit berbicara dengan menggunakan Bahasa Daerahnya.

Pembelajaran Role Playing memungkinkan diterapkan sebagai salah satu alternative solusi untuk membiasakan peserta didik dalam berkumunikasi aktif dengan menggunakan Bahasa daerah karena role playing adalah model pembelajaran dengan menugaskan peserta didik untuk memerankan suatu tokoh yang ada dalam materi atau peristiwa yang diungkapkan dalam bentuk cerita sederhana yang telah dirancang oleh guru. Sehingga peserta didik menjadi terlatih untuk berbicara. model pembelajaran bermain peran atau role playing dalam pelajaran Bahasa Daerah akan memberikan pembiasaan kepada peserta didik untuk berbicara menggunakan Bahasa Daerah.

  • Keunggulan model pembelajaran role playing menurut Djamarah (2010), antara lain:
  • Siswa dapat melatih diri untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan.
  • Siswa menjadi terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.
  • Bakat yang ada dalam diri siswa dalam bidang bermain peran dapat dipupuk sehingga memungkinkan berkembangnya seni drama dari sekolah.
  • Melatih kerja sama antar pemeran drama sehingga dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya.
  • Siswa memiliki kebiasaan untuk menerima dan berbagi tanggung jawab dengan sesamanya.
  • Bahasa lisan siswa dapat dibina atau dilatih menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun