Mohon tunggu...
ST AISYAH
ST AISYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menyukai hal baru, tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Meninjau Hobi Sastrawan Soesilo Toer sebagai Pemulung

14 Desember 2024   09:46 Diperbarui: 14 Desember 2024   12:42 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:KOMPAS.COM/https://images.app.goo.gl/DJKAdqRXVc7t37ye7

Soesilo Toer lahir 17 Februari 1937 merupakan adik sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer. Soesilo Toer dikenal sebagai lulusan Doktor dari salah satu Universitas di Uni Soviet. Rumah masa kecilnya berada di Jetis, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Ayahnya bernama Mastoer yang merupakan seorang Guru dan Aktivis Boedi Oetomo. Ibunya bernama Siti Saidah. Soesilo Toer lahir sebagai anak ke-7 dari sembilan bersaudara.

Kecerdasan Soesilo Toer juga tidak kalah dari kakaknya, ia menguasai enam bahasa sekaligus diantaranya, Indonesia, Inggris, Jawa, Jerman, Rusia, dan Belanda. Soesilo Toer senang melanjutkan hobinya sebagai pemulung di masa tuanya yang sudah ia mulai sejak kecil. Soesilo Toer mengumpulkan sampah yang mempunyai nilai jual, ia mulai mengumpulkan sampah sehabis magrib hingga dini hari di wilayah perkotaan Blora. Soesilo Toer mengumpulkan sampah koran, botol, kardus dan lainnya. Soesilo Toer mengumpulkan sampah dengan motor pemberian keponakannya. Selesai memulung ia memilah sampah sesuai jenisnya, ia kumpulkan dan ditata rapi di halaman rumah.

"Pemulung itu mempunyai andil besar bukan saja kepada Negara, melainkan juga kepada alam dan lingkungan seperti halnya petani. Pemulung dan petani adalah pencipta nilai tambah atau nilai lebih. Saya pernah menjadi Dosen di Untag Jakarta dan Rektor Universitas Bhakti Pertiwi. Pernah juga bekerja di perguruan rakyat. Guru itu bukan hanya dia yang mengajar di kelas, belajar bukan hanya di Sekolah. Semua orang adalah Guru, semua tempat adalah Sekolah. Justru dengan cara seperti ini saya bisa menjadi Guru bagi siapa saja, tinggal anda mau atau tidak belajar dari orang lain." Tulisan Soesilo Toer menjawab komentar di media sosial.

Foto:KOMPAS.COM/https://images.app.goo.gl/L1gNdrcCogzTS2vd7
Foto:KOMPAS.COM/https://images.app.goo.gl/L1gNdrcCogzTS2vd7

Sosok Soesilo Toer selain memulung ia juga mengurus perpustakaan Pataba, memiliki penerbitan yang bernama Pataba Press dan masih aktif menulis. Pada awal penerbitan Soesilo Toer menerbitkan zine (buletin independen) yang ia mulai sejak tahun 2009. Penerbitan Soesilo Toer berada di bawah naungan Lembaga Kajian Budaya dan Lingkungan Pasang Surut.

Soesilo Toer juga aktif mengisi berbagai acara di beberapa Universitas maupun komunitas. Apresiasi dan penghargaan Soesilo Toer juga tak kalah menarik. Pada tahun 2018 novel Soesilo Toer yang berjudul Dunia Samin mendapatkan hadiah Prasidatama dari Balai Bahasa Jawa Tengah untuk kategori Novel Terbaik. Pada tahun 2019 Soesilo Toer diundang ke salah satu acara TV di Trans 7 setelah berita tentang hobinya sebagai pemulung yang diangkat oleh salah satu radar Kudus dan beberapa media massa elektronik yang membuat film dokumenter tentang Soesilo Toer. Pada tahun 2023 Soesilo Toer mendapat penghargaan sebagai tokoh sastra dan penulis aktif hingga lansia dari salah satu radar Kudus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun