Mohon tunggu...
S Susanto
S Susanto Mohon Tunggu... -

niat baik, berbuat yang terbaik, untuk kebaikan sesama...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Parasut di Sukhoi Akhirnya Diakui, Soal Black Box Akankah Diakui Juga?

15 Mei 2012   11:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:16 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari terakhir ini memang berita tentang sukhoi menghiasi hampir semua halaman depan media. Liputan tentang Sukhoi mampu menarik perhatian publik baik nasional maupun internasional. Bukan hanya soal kecelakaan yang menewaskan 45 orang tapi juga soal simpang siurnya berita yang menyertai tragedi Sukhoi di gunung salak ini. Mulai dari soal manifest penumpang hingga soal black box.

Peristiwa jatuhnya Super Jet kebanggan Rusia ini menjadi perhatian banyak pihak baik di tinkat lokal maupun international. Berbagai kepentingan kuat saling beradu, mulai dari kepentingan bisnis pengadaan barang sampai dengan kepentingan ekonomi dan masa depan suatu negara. Kuatnya kepentingan terhadap hasil akhir penyelidikan kecelakaan ini membuat "perang" tersembunyi di lapangan. Di satu sisi ada kekuatan yang menginginkan mengungkap kebenaran di sisi lain ada juga kekuatan besar yang ingin menutupi informasi demi kepentingannya. Soal ditemukannya parasut misalnya, hari ini Sergey Korostiev anggota KNKT Rusia justru mengakui keberadaan parasut di lokasi kejadian kecelakaan. "Berkaitan dengan parasut yang ditemukan itu berada dalam boks suatu kontainer dalam pesawat yang digunakan jika pesawat harus mendarat secara darurat" kata Sergey Korostiev dalam jumpa pers di Halim Perdana Kusuma seperti dilansir detik.com hari ini.

Perihal parasut itu pada awalnya banyak pihak yang merupakan bagian dari institusi resmi yang diakui secara nasional justru menyampaikan informasi yang salah dengan membantah fakta-fakta penemuan parasut oleh anggota tim SAR di lapangan. Tak kurang ketua BASARNAS, pihak kepolisian dan bahkan Roy Suryo yang mengaku punya kedekatan dengan pabrikan Sukhoi ini ramai-ramai membantah tentang hasil temuan parasut oleh anggota tim SAR di lapangan. Padahal fakta tersebut sudah banyak diberitakan oleh media dan pihak-pihak tertentu terus saja membantahnya sampai akhirnya pihak KNKT Rusia mengakui keberadaan parasut tersebut. Untuk apa melakukan pembantahan fakta seperti itu? Apa motivasinya? Adakah keinginan untuk menutupi sebuah informasi? Untuk kepentingan siapa? Banyak sekali yang harus dijelaskan kepada publik.

Dan sekarang tentang Black Box, akankah berujung seperti penemuan parasut ini? bahwa akhirnya pihak-pihak yang selama ini membantah penemuan Black Box akan mengaku jika Black Box telah diketemukan beberapa waktu yang lalu dan telah diamankan KNKT Rusia seperti wawancara resmi juru bicara KNKT kepada salah satu media beberapa hari yang lalu. Kompas.com, pada jam 17:14  (12/05) memberitakan, juru Bicara Basarnas, Gagah Prakoso, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta mengatakan bahwa Black Box Sukhoi SJ-100 telah ditemukan. “Black box, informasi yang telah diterima, sudah ditemukan, baru saja,” ujar Gagah. Bahkan menurut Gagah, kotak hitam itu kini sudah diambil tim KNKT Rusia. “Sudah diambil tim KNKT Rusia. Selanjutnya saya tidak mengerti karena itu sudah menjadi wewenang KNKT,” papar Gagah.

Berita penemuan Black Box ini diakui juga oleh salah satu anggota BASARNAS yang ada di lokasi kejadian. Pada sebuah wawancara dengan RCTI pada hari yang sama dengan pernyataan Gagah tersebut, Amin salah satu anggota BASARNAS mengatakan dengan jelas bahwa Black Box sudah diketemukan dan diamankan oleh marinir. Tapi anehnya selang satu jam kemudian mulailah muncul pernyataan yang membantah temuan Black Box tersebut. Ketua BASARNAS merilis pernyataan seperti dikutip oleh AntaraNews “Sukhoi’s black box not yet found: official”. Artinya Black Box belum ditemukan. Bagaimana mungkin, karena baru saja release disampaikan oleh Juru Bicara BASARNAS kemudian dibantah oleh Ketua BASARNAS ?

Tidak berhenti disitu kesimpang siuran berita penemuan Black Box ini. Melengkapi kebingungan publik muncul lagi pernyataan KNKT seperti dikutip detik.com pada 13/05 jam 19.20. "Black Box sudah ditemukan tapi belum diangkat".  Sepintas pernyataan ini agak aneh, bagaimana mungkin memastikan bahwa itu black box sementara belum bisa diangkat. Kalo secara visual sudah terlihat harusnya juga bisa diangkat. Tapi mungkin  saja sudah diyakini secara visual bahwa itu Black Box tapi karena medan yang sulit sehingga perlu waktu untuk mengevakuasinya, logis. Keanehan mulai muncul lagi ketika sehari kemudian Ketua KNKT seperti dikutip kompas.com menyatakan bahwa yang ditemukan ternyata bukan Black Box melainkan alat komunikasi pesawat. Loh...katanya Black Box ??? Berikutnya secara resmi dinyatakan bahwa Black Box belum diketemukan, dan belum diketahui keberadaannya.

Lengkap sudah informasi  simpang siur yang mengiringi Tragedi Sukhoi ini. Mungkin karena besarnya kepentingan dan besarnya kekuatan pihak-pihak yang ingin menguasai informasi Black Box ini menjadi penambah runyam beredarnya informasi. Bisa jadi ada tekanan besar kepada otoritas negeri ini yang menyangkut akses informasi Black Box. Bagaimanapun isi CVR yang ada pada Black Box Sukhoi menjadi sangat berharga karena menyangkut kepentingan ekonomi dan politik negara besar Rusia. Tapi jangan lupa, informasi yang melekat pada Black Box itu juga sangat penting buat keselamatan dunia penerbangan nasional kita. Maka dari itu Black Box harus dibawah kendali kita, diperiksa juga oleh kita karena sesuai aturan internasional Black Box harus diperiksa di negara tempat terjadinya kecelakaan.

Marilah kita turut menjaga kejujuran informasi, karena informasi yang jujur akan menyelamatkan kita semua. Jangan sampai terjadi nanti diujung berita Tragedi  Sukhoi ini ada pihak yang akhirnya mengaku jika Black Box sudah lama diamankan oleh Pihak Rusia.


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun