babi yang lucu, Tito, Tono, dan Tini, bersama ibu mereka, Ibu Babi. Ibu Babi adalah sosok yang keras dan disiplin. Setiap sore, ia mengirim anak-anaknya ke sebuah kelas khusus. Bukan untuk belajar membaca atau berhitung, tetapi untuk mempelajari cara menjaga tubuh tetap sehat dan montok---sesuatu yang, tanpa mereka ketahui, penting untuk pesta manusia setiap akhir tahun.
Di sebuah hutan kecil, hiduplah tiga anakSuatu sore, ketika matahari bersinar hangat di atas padang rumput, Tito mengusulkan sesuatu.
"Bagaimana kalau hari ini kita tidak pergi ke les?" Tito berkata sambil meregangkan kakinya.
"Iya, aku bosan belajar cara makan dengan benar. Rasanya nggak ada gunanya," tambah Tono.
Tini, yang biasanya lebih bijaksana, menatap kedua kakaknya dengan ragu. "Tapi kalau Ibu tahu, kita pasti kena hukuman."
"Tini, hidup ini tentang petualangan!" Tito meraih tangan Tini, membujuknya. "Kita cuma mau main sebentar di padang rumput. Siapa yang akan tahu?"
Akhirnya, ketiganya setuju. Mereka bermain sampai matahari terbenam.Â
Mereka sangat menikmati kebebasan yang baru saja mereka rasakan. Namun, saat pulang, mereka mendapati Ibu Babi sudah menunggu di depan rumah, matanya tajam seperti pisau.
---
"Kalian pikir bisa lari dari tanggung jawab?" serunya. "Mulai sekarang, nama kalian masuk dalam buku hitam!"
"Buku hitam?" tanya Tito.