Menuju #PMKRI69 (baca: Dies Natalis ke-69 PMKRI), beberapa cabang PMKRI yakni Pematangsiantar, Kupang dan Medan mengadakan LKK. LKK adalah jenjang pembinaan tingkat ke-tiga yang wajib dilalui untuk menjadi kader yang bisa diharapkan akan melanjutkan estafet kepemimpinan di perhimpunan, baik di tingkatan cabang pun di pusat.
Pada semester pertama tahun ini, ketiga cabang di atas memedomani Silabus Pembinaan yang ada di perhimpunan yang mengalami beberapa perubahan ketika diadakannya Lokakarya Nasional (LOKNAS) di Kupang sebagai acuan pelaksanaan LKK itu. Tapi tujuan yang hendak dicapai adalah sama, hanya merevisi beberapa bagian yang kiranya relevan pada masa kini.
LKK di Pematangsiantar diadakan pada tanggal 23 April 2016 yang diawali dengan seminar yang mengangkat tema “Peran Serta Pendidikan Untuk Memberantas Korupsi”. Selanjutnya diberikan 11 materi sesuai dengan Silabus Pembinaan. Pemateri terdiri dari para senior yang selalu komit akan kaderisasi terhadap orang muda. Bapak Monang Pandiangan selaku anak Siantar asli, turun dari Jakarta untuk memberikan materi, beliau yang adalah Alumni PMKRI Cabang Yogyakarta, bercita-cita adik-adiknya juga tumbuh menjadi kader yang revolusioner.
Pada kesempatan ini juga, sesuai komitmen Pengurus Pusat PMKRI Periode 2016-2018 yang akan terus mendukung setiap kaderisasi di cabang-cabang PMKRI maka Ketua Presidium PP PMKRI, saudara Angelius Wake Kako mendelegasikan Presidium Pendidikan dan Kaderisasi (PPK) saudara yang akrab disapa Jipik untuk memberikan materi “Kebijakan Nasional PMKRI”. Sedang Mantan Ketua Presidium PMKRI Cabang Pematangsiantar yang sekarang menjadi Koordinator Lembaga Kajian, Pendidikan dan Pengembangan (KLKPP) PP PMKRI
, Saudara Tomson Sabungan Silalahi yang juga berkomitmen mengembangkan kaderisasi di cabangnya sendiri turut turun untuk memberikan materi “Kepemimpinan Transformatif”. Tidak ketinggalan, kader PMKRI Cabang Medan yang sedang menduduki jabatan Presidium Hubungan Luar Negeri (PHLN) PP PMKRI pada periode yang sama, saudara Julwanri Munthe juga mendampingi alur perjalanan LKK ini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pemateri dan materi yang ada di LKK PMKRI Cabang Pematangsiantar boleh dengan masuk ke link ini http://indonesiana.tempo.co/read/73292/2016/05/07/silalahijaya/pmkri-cabang-pematangsiantar-simalungun-gelar-lkk
Setelah pemaparan materi, peserta diajak merasakan kehidupan masyarakat secara langsung dengan Live in. Kemudian, diakhiri dengan Field Tripke Danau Toba, sebelum mengelilingi Pulau Samosir, sesuai jadwal yang sudah disepakati, DPC, Panitia dan Peserta LKK bertemu ramah dengah Bapak Rapidin Simbolon selaku Bupati Kabupaten Samosir. Selanjutnya mengunjungi beberapa spot wisata yang ada pulau itu.
Sementara, karena LKK di PMKRI Cabang Kupang juga hanya selisih satu hari pelaksanaannya dengan yang di Pematangsiantar, saudara Jipik harus meninggalkan Pematangsaintar tanpa mengikuti semua alur LKK, dan langsung terbang menuju Jakarta untuk melanjutkan perjalanan ke PMKRI Cabang Kupang, di mana dia dikader menjadi kader yang militan.
LKK PMKRI Cabang Medan dimulai pada tanggal 3 Mei 2016 yang diawali dengan Seminar yang mendiskusikan tentang peran mahasiswa menanggapi elite politik dan partai politik yang ada. Hadir narasumber dari Jakarta yakni Romo Frans Magnis Suseno, SJ dan Bapak Barnabas mantan Ketua Presidium PMKRI Cabang Jakarta Selatan yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPP PAN. Semua peserta sangat antusias mengikuti seminar hingga moderator harus membatasi banyak penanya yang hendak bertanya karena waktu yang terbatas.
Sampai berita ini diturunkan, proses LKK PMKRI Cabang Medan yang diadakan dilanjutkan di Bengkawan, Deli Serdang masih sedang berlangsung. Untuk mengawal proses itu, Saudara Julwanri Munthe selaku kader asli PMKRI Medan dan Saudara Tomson Sabungan Silalahi kader asli PMKRI Cabang Pematangsiantar sembari memberikan beberapa materi, masih tetap mendampingi panitia demi suksesnya pengkaderan di cabang ini. Tidak ketinggalan para Alumni yang tergabung dalam FORKOMA PMKRI Medan bersatu, membantu dalam bentuk dukungan moril dan material.
Semoga semua proses LKK ini berjalan dengan baik hingga para peserta mampu menjadi kader yang memiliki integritas yang tinggi dan menjadi inspirasi bagi orang lain, sadar dan mampu memotivasi dirinya sehingga mampu menggerakkan aktivitas, usaha dan perubahan menuju pada kemajuan (progress) dalam organisasi, mampu menjadi kader yang siap memimpin dengan bercermin pada Yesus sebagai teladan gerakan, siap menjadi kader yang mampu mengatasi krisis kepemimpinan nasional dan juga memiliki tanggung jawab moral sebagai seorang kader PMKRI untuk mewujudkan Visi dan Misi Organisasi. T.S.S.
Bengkawan, Deli Serdang, 6 Mei 2016