Mohon tunggu...
Sherina Junika
Sherina Junika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

International Relations

Selanjutnya

Tutup

Politik

Human Trafficking Muncul karena Adanya Perspektif Kontrutivisme

13 Maret 2020   19:31 Diperbarui: 13 Maret 2020   19:25 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Human trafficking atau yang biasa dikenal dengan perdagangan manusia nampaknya telah menjadi persoalan dunia. Semua kejahatan yang bertujuan untuk ekspolitasi seperti perekrutan, perpindahan, maupun pengiriman orang dapat dikategorikan sebagai human trafficking. Kejahatan yang telah diakui oleh PBB ini termasuk kedalam transnasional crimes atau kejahatan lintas batas, dan dibidang non militer kejahatan ini termasuk salah satu ancaman keamanan yang penting yang harus dipecahkan.

Akan tetapi adanya kemajuan teknologi membuat oknum dibalik human trafficking makin mudah memperdagangkan manusia antar negara. Hampir disetiap negara memiliki catatan kasus ini, namun Asia Tenggara memiliki catatan kasus dan korban tertinggi, kebanyakan korban-korban tersebut diperdagangkan dan dikirim ke Eropa dan Amerika.

Keuntungan yang didapat dari human trafficking ini juga tidak main-main, menurut Michelle O.P Dunbar, ia memperkirakan keuntungan yang diperoleh dari human trafficking ini bisa mencapai 9,5 miliar dolar setiap tahunnya. Keuntungan tersebut didapatkan  mulai dari pencucian uang, pekerja seks, perbudakan, kerja paksa, hingga perdagangan organ tubuh, korbannya bisa dari orang dewasa hingga anak-anak. Namun mayoritas korban dari kasus tersebut ialah remaja perempuan yang diperdagangkan untuk menjadi pekerja seks. Kejahatan ini bermotif sebagai sumber ekonomi dari oknum-oknum tertentu.

Menurut pendapat saya, Human Trafficking ini muncul berdasakan perspektif kontrutivisme. Mengapa kontrutivisme? Karena pada dasarnya perspektif kontrutivisme sendiri merupakan pembelajaran yang bersifat generatif yang berasal dari manusia itu sendiri. Seperti kutipan oleh Alexander Wendt pada tahun 1992, ia mengatakan bahwa kontrutivisme itu "anarchy is what states make of it" yang artinya, kondisi anarki yang ada di dunia ini tergantung dari negara-negara itu sendiri. 

Ada juga Steans Et Al yang berpandangan bahwa kondisi dunia merupakan hasil dari konstruksi manusia selama ini yang berarti apa yang terjadi di dunia ini bukan dari pemberian alam melainkan dari tindakan manusia itu sendiri yang sudah terkonstruksikan sedemikian rupa oleh nilai, norma, peraturan dan kepentingan yang ada.

Oleh karena itu, human trafficking ini memiliki perspektif kontrutivisme karena hal tersebut terjadi karena tindakan dan keinginan oleh manusia itu sendiri. Dengan adanya kontruksi pemikiran dari oknum tertentu yang membuat para korban berfikir bahwa bekerja diluar negeri dapat menghasilkan uang yang lebih apalagi negara Eropa dan Amerika memiliki kurs yang cukup tinggi. Mayoritas korban dari human trafficking di Asia Tenggara berasal dari Negara Myanmar, Vietnam, Indonesia, dan Filipina yang memang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi.

Hal tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan memberikan pengetahuan lebih terhadap masyarakat khususnya masyarakat pedesaan atau kota terpencil yang tidak memiliki cukup akses untuk mencari informasi dan pengetahuan mengenai human trafficking agar dapat terhindar dari berbagai modus oknum-oknum tertentu. Pemerintah juga harus bertindak tegas dengan kasus ini karena kasus ini merupakan kasus besar yang sudah mencakup lingkup Internasional, dan juga kasus ini merupakan kasus pelanggaran HAM yang besar.

Sumber:

satu, dua, tiga, empat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun