Mohon tunggu...
shinta sarumpaet
shinta sarumpaet Mohon Tunggu... -

suara-suara miris orang kecil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Potret Kecil" Prestasi Generasi Papua Pasca Integrasi

28 April 2014   17:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398656830752186871

[caption id="attachment_304866" align="aligncenter" width="553" caption="Foto : benradit.wordpress.com"][/caption]

Pendidikan merupakan salah satu bekal yang penting untuk dapat menaklukan dunia dan mendapatkan taraf hidup yang baik bagi generasi manapun di muka bumi ini, termasukputra putri generasi Papua tentunya.

Pasca Integrasi Papua dengan NKRI, salah satu fokus program pemerintah RI dalam rangka percepatan pembangunan di Papua adalah meningkatkan pendidikan generasi Papua yang selama ini identik dengan ketertinggalan pendidikan jika dibandingkan dengan generasi di Provinsi lain di Indonesia.program ini tentunya bertujuan untuk dapat menciptakan SDM yang handal dan dapat bersaing, sehingga tidak akan ada lagi istilah "Papua sebagai anak tiri Indonesia".

pada 2011 Anak-anak SD Papua yang berhasil menorehkan prestasi dalam ajang Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School yang pertama kali digagas dan diselenggarakan di Indonesia. Mereka berhasil mempersembahkan 4 medali emas (Kristian Murib/Wamena, Merlin Kogoya/Tolikara, Kohoin Marandey/Sorong Selatan, Ayu Rogi/Waropen), 5 medali perak (Syors Srefle/Sorong Selatan, Natalisa Dori/Waropen, Nikolaus Taote/Mimika, Emon Wakerwa/Tolikara) dan 3 medali perunggu (Alex Wanimbo/Leni Jaya, Boni Logo/Wamena, Ester Aifufu/Sorong Selatan).  Olimpiade Matematika dan Sains untuk siswa SD se-Asia ini diikuti 131 peserta yang terdiri dari 87 siswa untuk bidang Matematika dan 44 peserta untuk bidang Sains. Peserta berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina (kompas.com, edisi 18 November 2012).

Pada 2012, enam orang siswa SMP dan sepuluh orang siswa SMA asal Biak, Papua telah mengikuti seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Provinsi Papua di Jayapura, dimana hal yang membanggakan adalah ada salah seorang siswa SMU tersebut berasal dari salah satu SMU negeri diperkampungan. (sumber :Jurnas.com, edisi, 5 Juni 2012)

Tahun ini Nabire juga sangat yakin akan mengirimkan wakilnya mewakili Papua untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mempertemukan wakil dari seluruh daerah pada tingkat Nasional yang akan digelar di Padang, Sumatera Selatan, 15-21 Mei 2014 mendatang. (Majalah Selangkah.com, edisi 29 Maret 2014)

Menjelang peringatan Hari Integrasi Papua pada 1 Mei 2014 mendatang, masih banyak pihak yang menilai bahwa pemerintah RI telah gagal menerapkan program peningkatan pendidikan di Papua, dimana dikatakan bahwa sampai saat ini tingkat pendidikan di papua masih mengalami ketertinggalan yang sangat jauh dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Tentunya dalam hal ini, kita juga seyogyanya dapat menilai secara bijaksana dan berimbang, bahwa contoh-contoh kecil prestasi putra putri generasi Papua diatas sudah dapat dijadikan indikator bahwa penerapan program percepatan pembangunan dalam bidang pendidikan pasca integrasi Papua sudah berjalan walaupun mungkin hasilnya belum maksimal seperti yang diharapkan karena tentunya dalam realisasinya pun tidak terhindar dari berbagai kendala baik intern maupun extern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun