Mohon tunggu...
Sari Mulyani
Sari Mulyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sari Mulyani | 33222010007 | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Universitas Mercu Buana | Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1 | Berpikir Positif Harus Diimbangi dengan Berpikir Negatif yang Efektif, Mengapa?

13 Oktober 2023   20:44 Diperbarui: 14 Oktober 2023   10:26 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TB 1

Nama : Sari Mulyani

NIM : 33222010007

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Ruang B-301, Jumat (09.30-11.10)

Kita sebagai manusia tidak hanya harus berpikir positif, tetapi juga harus diimbangi dengan berpikir negatif. Namun, berpikir negatif disini harus dikuasai dengan benar dan efektif agar pikiran negatif tersebut menjadi bermanfaat. Apa saja itu? Artikel ini akan membahas mengapa tidak hanya pikiran positif yang harus dikuasai manusia. 


1. Berpikir Positif

Apa yang dimaksud dengan berpikir positif? Berpikir positif adalah cara untuk kemampuan berpikir seseorang untuk memfokuskan perhatian pada sisi positif keadaan diri sendiri, individu lain, dan situasi yang sedang dihadapi (Susetyo, 1998).

Mengapa kita harus memiliki pikiran yang positif atau berpikir positif? Karena dengan kita berpikir positif, maka hal itu akan membuat diri kita jauh lebih tenang, terbuka, bahkan terkadang ide baik akan muncul ketika kita berpikir positif. Berpikir positif juga membuat pribadi kita menjadi lebih bahagia. Memang, bahagia datang dari diri kita sendiri, namun terkadang kebahagaiaan akan bergantung dari lingkungan sekitar kita meskipun tetap diri sendiri yang mendatangkan. Apa saja contohnya?

  • Contoh di lingkungan umum, ketika anda berada di transportasi umum anda memberikan tempat duduk yang sedang anda tempati kepada yang lebih membutuhkan seperti ibu hamil, lalu ia mengucapkan terima kasih dan tersenyum kepada anda dengan tulus, bukankah itu sudah bisa membuat kita lebih bahagia karena mendengar ucapan tulus kepada kita? Hal itu juga membuat hubungan diri kita dengan sekitar terasa lebih baik.
  • Contoh di lingkungan keluarga. Semua orang mungkin tahu, keluarga adalah orang terdekat untuk kita seperti ayah, ibu, kakak atau adik. Berpikir positif di lingkungan keluarga contohnya ketika kita berbicara atau mengungkapkan hal yang kita suka atau tidak kita suka, dengan itu kita bisa berdiskusi untuk mencari solusi agar hal itu kedepannya kita dan keluarga tetap rukun. Bukankah hal itu juga membuat kita lebih bahagia dan tentram?
  • Contoh selanjutnya adalah berpikir positif ketika kita berkarir, apa itu? Yaitu ketika kita melihat rekan kerja kita yang lebih baru dari kita lebih cepat naik jabatan, kita tidak perlu marah, justru hal itu harus kita jadikan sisi positif agar kita lebih termotivasi untuk berusaha lebih baik lagi.

Penjelasan diatas merupakan penjelasan mengapa kita harus mempunyai pikiran positif. Namun, pikiran positif itu tentu harus tetap kita imbangi dengan pikiran negatif yang efektif, mengapa begitu? Mari kita bahas.

2. Berpikir Negatif Secara Efektif, Mengapa Harus?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun