Mohon tunggu...
Salman Alfarist
Salman Alfarist Mohon Tunggu... Mahasiswa - content creator, speaker, motivator

saya adalah mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dijajah Kebodohan

8 Maret 2023   17:33 Diperbarui: 8 Maret 2023   17:36 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo Sahabat Perubahan.

kalau kita perhatikan dunia media sosial hari ini menjadi suatu yang tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakat indonesia khusunya anak muda, selain untuk kebutuhan kerja dan pendidikan, media sosial juga biasanya digunakan untuk melampiaskan rasa penat dan mencari berbagai hiburan disana. selain itu yang paling utama adalah media sosial sebagai tempat kita untuk menunjukkan kepada orang lain tentang diri kita ini siapa?, untuk berinteraksi dengan orang lain melalu fitur chat personal maupun berkomentar di postingan foto/video orang. 

namun kalau kita melihat lebih dalam, dunia permedsosan hari ini sepertinya kita lebih banyak disuguhi dengan konten konten yang kurang berfaedah yang tentu perlahan bisa membuat pola pikir dan etika moral yang rusak bagi masa depan bangsa. lihat saja rentetan fenomena viral karena hal bodoh, seperti "begitu syulit lupakan rehan - -dilan cepmek - Trend anak sekolah pacaran - Citayam Fashion Week - Fajar sadboy, dll. memang semua seperti terlihat hanya candaan, namun ini memberikan dampak yang kurang baik bagi anak muda kita. ketika ada fenomena viral karena kebodohan, semua media, influencer dan para content creator langsung mengundang para artis yang mendadak viral itu untuk tayang di channel mereka. sehingga hal ini memberikan asumsi kepada anak muda lain untuk melakukan hal bodoh lainnya untuk bisa terkenal. sedangkan para anak bangsa yang berhasil membuat nama harum bangsa justru jarang sekali disorot media. seperti Nono, bocah kelas 2 sd asal kabupaten kupang yang berhasil mensabet gelar juara 1 dalam kompetisi matematika tingkat internasional. 

dalam hal ini tentu bisa menjadi bahan evaluasi besar bagi kita semua. orang baiknya lebih banyak diam sehingga orang yang kurang baik bisa bergerak leluasa. jumlah para creator, influencer islamic yang banyak membuat edukasi content yang bisa mencerdaskan bangsa kalah dibandingkan jumlah creator yang merusak tatanan etika moral berkehidupan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun