Pilihan berkeluarga atau bersaudara itu tidak main-main. Berkeluarganya bukan melalui perantara akad nikah. Bersaudaranya tidak hanya saudara biasa. Bertemu hanya bertemu. Tersenyum ya hanya tersenyum. Menyapa? Tidak!. Kenal? Iya. Lantas, bagaimana bisa disebut saudara???
Desa Seri Kembang 1 kec.Payaraman Ogan Ilir Sumsel saksi dimana semuanya berjuang semuanya berproses. Jumat-Minggu (25-27/12/2015) dari yang tidak mau kenal, tidak mau mengenal, itu diberantas! Dari yang cuek, don’t care, itu di musnahkan! Siapa yang melatar belakangi? Ya, mereka yang berhati baik ikhlas mendidik. Siapa mereka dan adakah hubungan kelurga? Tidak!. Kenal lama? Belum!. Kenapa mereka baik? Apa perlu aku menjawabnya? Sedangkan jika berbicara mengenai kebaikan mereka tidak cukup waktu 3 hari 3 malam untuk kupaparkan kepada kalian!!
Mereka yang kumaksud adalah mereka yang tidak makan, sebelum kami makan. Mereka yang tidak tidur, sebelum kami tidur. Mereka yang jumlahnya sedikit tapi bisa menjaga kami NONSTOP 24 jam yang jumlahnya 2x lipat. Kami yang hanya datang, duduk, mendengarkan, menulis dan bercanda tawa. Sedangkan mereka?? Sibuk masak agar kami tidak kelaparan! Sibuk menyiapkan segala sesuatu yang memicu adrenalin. Merelakan waktunya! Mengikhlaskan keringatnya! Membuang tenaganya. Hanya demi sosok yang baru dating dengan sifat keangkuhan dan kesombongan yang luar biasa (ya, itulah kami).
menjadikan itu semua PR untuk mereka. "Adakah orang sebaik mereka di hidupmu??" *Marah-marah bukankah itu cara yang keji untuk mendidik?? **Berpikirlah, adakah orangtua yang membiarkan anaknya ketika masuk ke jalan yang salah?? Adakah orangtua yang tidak peduli akan sifat buruk anaknya? Inilah mereka! Tak ada ikatan darah yang mengalir. Namun didikannya, ajarannya, ilmunya, nasehatnya, bermanfaat luar biasa dalam pembentukan kepribadian kami.
Di kampus, tidak ada ajaran berkeluarga, persaudaraan, kebersamaan, dan juga luar biasanya berbagi. Siapa sih yang mau repot- repot mengajarkan tentang hal itu kalau bukan hanya mereka? Capeknya, letihnya, ngantuknya, keringatnya, amarahnya, semuanya di padukan ikhlas untuk kami. Luar biasa bukan?? Awalnya aku memang belum memiliki rasa belum sepenuhnya cinta terhadap keluarga ini. Angin yang senantiasa memeluk kita di Desa itu menjadi saksi dan seakan berbisik mesra. Rasa itu tumbuh seketika saat aku berfilsafat mengenai siapa sih yang lebih berjuang pada agenda magang dan karantina open recrutment LPM Ukhuwah UIN Raden Fatah Palembang? Ternyata bukan hanya aku, bukan hanya kami, bukan hanya teman-teman, melainkan mereka. Kakak senior yang saya banggakan!. Aku belum merasakan perjuangan sepenuhnya seperti yang sudah kakak lakukan. Kami hanya berproses yang mengikuti segenap tuntunan tangan luar biasa dari kalian. Semuanya telah aku dapat disana. Kakanda ayunda mohon tegur dalam kesalahan kami, mohon ajarkan kekeluargaan yg seharusnya kami terapkan ;'( ♡ Tiada seribu kata indah selain beribu ribu terimakasih dan Beribu ribu maaf kami haturkan
Â
author : aDAL
editor : Srr1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H