Ada seorang sahabat geregetan dengan gaya demo serikat pekerja Indosat yang santun dan tertib hari rabu kemarin. ia membandingkan dan meminta Indosat belajar soal demo kepada serikat pekerja dari saudara tuanya--Telkom yang sangat 'mengigit' di matanya.
Hmm... Menarik sih, tapi saya punya pendapat berbeda... Jadi begini ceritanya:
[caption id="attachment_243626" align="aligncenter" width="419" caption="Serunya Serikat Karyawan Indosat"][/caption]
........
Ada sebuah kisah, tentang pendekar yg sedang mencari jurus baru. Dia mengamati binatang yg ada di hutan seperti beruang, gajah, badak hingga harimau. Nah, sesampainya melihat harimau, pendekar itu tampak terkagum. Harimau sangat kuat, buas, taring dan cakarnya sangat tajam. Lalu di ikutilah si harimau itu. Dari cara jalan, memanjat hingga berburu. Namun, betapa terkejutnya pendekar itu saat pada suatu hari ia melihat harimau berjalan menunduk dan sopan di hadapan seekor binatang yg sedang tertidur pulas. Binatang itu adalah seekor kucing yg (tampaknya) sangat manis, manja dan lucu. Pendekar itu sangat kaget dan bertanya tanya, kenapa sang harimau itu begitu takut dan sopannya terhadap kucing manis itu. Ternyata, ke esokan harinya ia batu tahu. Harimau mengaku muridnya si kucing. Dari si kucinglah harimau belajar segalanya. Hampir semua jurus kucing ia kuasai. Kecuali satu hal.... yaitu membunuh tanpa berdarah. Dan memang itu kenyataannya, kucing tak pernah meninggalkan jejak darah hasil buruannya. Entah itu burung, tikus atau ular. Berbeda dengan harimau yg darah buruannya selalu berceceran. Jorok. Nah, mungkin jurus 'kucing' inilah yg di pakai oleh serikat karyawan Indosat dalam berdemo. Santun di jalan tetapi GARANG di mimbar. Kalau tidak percaya coba video reportase di bawah tulisan ini atau tanya aja deh ama si empus. Meooong...
Bekasi, 16 februari 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H