Mohon tunggu...
Hazmi SRONDOL
Hazmi SRONDOL Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis/Jurnalis

Jika kau bukan anak Raja, bukan anak Ulama. Menulislah...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Debat Capres & Degub Cinta

11 Juni 2014   16:31 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:14 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14024537711352788997


Saudara-saudara,

Kemarin kita baru saja menyaksikan salah satu bagian dari proses dan konsep demokrasi yang kita pilih dalam negara, yaitu debat capres, eh, capres cawapres.

Saya yakin, baik saudaraku yang satu pilihan dan tetangga disana juga sama-sama menanti hal ini. Kita sama-sama paham jika apa yang kita lakukan untuk mengusung calon pilihan kita lewat promosi langsung kepada masyarakat mau pun tidak langsung lewat media social seperti fesbuk & twitter--ujungnya adalah debat calon ini sendiri.

Tak ada jurkam terbaik, tak ada pembelaan terkuat kecuali oleh mereka (para calon) itu sendiri diatas panggung.

Untuk sesi pertama debat ini, secara keseluruhan--saya sangat puas. Khususnya kepada pasangan 'jagoan saya' -- Prabowo Hatta. Dari debat pertama ini, saya menemukan beberapa point penilaian pribadi yang saya harapkan. Apalagi kondisi yang dihadapi saat itu adalah kondisi yang menurut saya sangat sulit bahkan tersulit dalam kurun waktu 16 tahun terakhir beliau pensiun dari ABRI.

Kesulitan itu akhirnya bisa menampilkan jawaban dan sikap bawah sadar Prabowo secara apa-adanya. Contoh paling kentara saat Prabowo usai berdebat, beliau segera menyalami "mitra" nya pak Hatta Rajasa. Agak geli juga ketika Prabowo memeluk kompetitornya yang datang menyalami, niatnya cipika-cipiki--cium pipi kanan kiri, e, dapatnya bathuk (jidat) kanan kiri. Hahaha...

Satu kepuasan pribadi lagi adalah secara keseluruhan format debat secara tak sengaja seperti berbentuk 'burger' untuk Prabowo-Hatta. Ada dua 'kue' yang membungkus isi dagingnya. Dua kue tersebut adalah pidato pembukaan dan penutupan yang sangat pas dan mantab dengan penyampaian pokok-pokok ide serta gagasan beliau. Termasuk soal para 'perempuan' yang berkerja di luar negeri.

Hal yang sangat menambah nilai plus kepada pasangan Prabowo-Hatta. Bayaran yang setimpal dari sikap legowo beliau atau perubahan format debat secara dadakan dari debat tunggal menjadi debat pasangan ganda. Memang Tuhan tidak pernah salah dalam mengantur umatNya. Bahkan pada hal sepele yang mungkin tidak disengaja moderator.

Sedangkan isi debat, ada beberapa hal yang juga sangat memuaskan. Pertama adalah pertanyaan moderator soal ketiadaan GBHN pada era pemerintahan sekarang. Hal yang sangat dasar untuk membuatku memilih pemimpin RI masa depan.

Sedangkan jawaban dari pasangan sebelah yang menurutku sangat jauh dari esensi semakin menguatkan pilihan kepada pasangan Prabowo - Hatta. Padahal kalau timses mereka mau membaca statusku di fesbuk yang kujadikan artikel tulisan terdahulu, jawaban dan kisi-kisinya sudah ada--tinggal menyesuaikan dengan program mereka.

Selengkapnya : http://politik.kompasiana.com/2014/05/29/ketika-indonesia-tanpa-gbhn-garis-garis-besar-haluan-negara-661116.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun