Siapa yang tidak kenal Edmund Genecela Gaerlan, bagi kalangan dancer, koreographer dan dunia entertainment di Indonesia, beliau adalah koreographer, penari dan instructur Tap Dance satu -satunya di indonesia yang berasal dari Philipina. Edmund Genecela Gaerlan sering menjadi bintang tamu di berbagai acara atau event berbagai media baik on air atau off air, beliau juga sering menjadi juri di berbagai kompetisi dance, salah satunya adalah kompetisi dance Dare2Dance, pada tahun 2010 lalu.
Kepopuleran tap dance di Indonesia tidak lepas dari kerja keras sosok kharismatik sosok satu ini.
Edmund Genecela Gaerlan lahir pada tanggal 28 Agustus 1967 di Inabanga Filipina, kecintaannya dalam bidang tari di mulai karena keinginannya yang tidak tercapai untuk menjadi pemain sepak bola, menjadi pemain sepak bola profesional merupakan cita-cita yang di impikan Edmund G. Gaerlan, tetapi karena ada masalah keseimbangan di kakinya, Edmund G. Gaerlan harus menunda keinginannya. Untuk memperbaiki kekurangannya ibunda Edmund G. Gaerlan mendaftarkan ke sekolah ballet, keinginan kuatnya untuk menjadi pemain sepak bola, membuatnya mengikuti apa yang disarankan ibundanya.
Mulailah pada usia 8 tahun Edmund G. Gaerlan belajar ballet, di lanjutkan tap dance dan jazz dance di tahun-tahun berikutnya, dalam perjalanan waktu setelah berkali- kali pentas dan menerima tepuk tangan yg banyak, membuat Edmund G. Gaerlan kecil mulai tertarik dance dan melupakan cita-citanya menjadi pemain sepak bola, bahkan beliau mengukir pengalaman menarinya yang cukup luas di tempat kelahirannya, Inabanga Filipina.
Kesuksesannya mulai terlihat, pada tahun 1987-1989, Edmund G. Gaerlan menjadi anggota Ballet Phillipines, Ballet Phillipines adalah ballet company terkemuka di Philipina. Tahun 1989 – 1992 , beliau bergabung menjadi anggota dan koreographer di Hotlegs Jazz Dance Company, dan juga anggota di Locsin Tap Ensemble. Tahun 1992 – 1994 Edmund G. Gaerlan kembali menjadi penari utama di Ballet Phillipines, dan meneruskan karir tarinya yang terus menanjak di Hongkong, sebagai penari utama di City Contemporary Dance Company.
Kemampuan dancenya yang tidak diragukan lagi membuat Edmund G. Gaerlan banyak menarikan karya-karya besar koreografer ternama dari bermacam-macam negara, seperti William Morgan (Scotlandia), Mikhail Kukharev (Rusia), Garth Weish (Australia), Bing dan Agnes Locsin (Philippines), Norman Walker & Adam Sage (USA), Helen Lai & Willie Tsao (Hong Kong), Laura Alonso (Kuba), Jurgen Otte (Belanda), Olivier Patey (Perancis).
Tidak sampai di situ, Edmund G. Gaerlan pun banyak belajar dari koreografer ternama dunia seperti Mario Recto, Rene Novilena, Cecile Santos, Guilermo Gormez de Rivera. Pada tahun 1995 Edmund G. Gaerlan pindah ke Indonesia, pernah menjadi Director of Dancing Department di Jakarta International School senior high school , karena masih sedikit dance academy di Jakarta, melihat potensi di Jakarta untuk dance sangat baik. bersama dengan istri tercinta Yasinta Gaerlan, yang sama-sama berpengalaman di bidang tari modern, 1996 berdiri sekolah tari di Jakarta, yaitu Genecela Dance Centre, nama Genecela di ambil dari nama tengah Edmund Genecela Gaerlan dan merupakan nama keluarga. Genecela Dance Centre saat ini terdiri dari beberapa kelas yaitu Tap dance , Ballet , Modern Jazz Dance , HipHop – Street Funk, Latin dance dan Salsa dance. Genecela Dance Centre menjadi satu-satunya dance academy yang mengajarkan tap dance di Indonesia
Saat ini kariernya kian lama kian berkibar, hal ini di buktikan dengan hasil wawancara Chrestella Tan dengan Edmund Gaerlan pada tanggal 1 agustus 2011 di majalah online berbahasa inggris Jakarta Globe. salah satu cuplikan wawancaranya, Edmund Gaerlan mengatakan.” Semua orang bisa belajar tap dance, selama mereka bisa berdiri, bergerak dan mereka baik-baik saja untuk belajar. baik tua atau muda, tidak masalah. akan lebih baik jika mereka suka menari atau dance,”
Beliau juga memberikan salah satu tips rahasia untuk mereka yang ingin memulai belajar tap dance,” Ada lima dasar-dasar gerakan di tap dance: shuffle, flaps, langkah (steps), tumit (heels), jari kaki (toes).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H